Berita Nasional Terkini

Kasus Kematian Brigadir J, Kapolri Akhirnya Nonaktifkan Kadiv Propam Ferdy Sambo dari Jabatannya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Ikbal Nurkarim
Dok Polri/Kompas.com-Devina Halim.
Kiri: Irjen Ferdy Sambo saat kunjungan ke Polres Nganjuk, Kamis (20/1/2022). Kanan: Ferdy Sambo saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum, Bareskrim Polri tahun 2020 lalu. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus kematian Brigadir J, Kapolri akhirnya nonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo.

Hal tersebut dilakukan demi membuat proses penyidikan menjadi semakin terang.

"Malam ini kita putuskan untuk Irjen Pol Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan," ujar Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Momen Pilu Kawal Sendiri Jenazah sang Kakak Brigadir J, Tangis Bripda LL Pecah Saat Tiba di Jambi

"Mulai malam ini saat ini kita nonaktifkan dan jabatan diserahkan ke Pak Wakapolri," sambungnya.

Kapolri menjelaskan pertimbangan menonaktifkan sementara Irjen Ferdy Sambo.

Hal ini, kata Listyo, karena banyaknya spekulasi yang berkembang dalam penanganan kasus tersebut.

Spekulasi itu, disebut mantan Kabareskrim Polri ini, akan berdampak kepada proses penyidikan yang dilakukan oleh tim khusus kasus tersebut.

"Kita melihat ada spekulasi-spekulasi berita yang muncul tentunya ini akan berdampak kepada proses penyidikan yang kita lakukan," jelasnya.

Foto Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Putri Candrawathi. Siapa istri Ferdy Sambo yang diduga dilecehkan Brigadir J? Ini sosok dan foto-foto Putri Candrawathi.
Foto Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Putri Candrawathi. (Istimewa via Tribunnews.com)

Keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebelumnya mendesak agar Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) dinonaktifkan.

Dorongan itu disampaikan pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, yang mengaku mendapat pesan itu dari keluarga Brigadir J langsung.

"Memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden RI selaku kepala negara dan kepala pemerintahan supaya memberi atensi, demikian juga Komisi III DPR RI selaku wakil rakyat, termasuk kepada Bapak Kapolri untuk supaya sementara menonaktifkan Kadiv Propam Polri atas nama Ferdy Sambo," ujar Kamaruddin saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Adik Brigadir J Kena Mutasi, Dipindah dari Mabes Polri ke Polda Jambi

"Kemudian menonaktifkan juga Karo Paminal atas nama Brigjen Hendra. Yang ketiga menonaktifkan Kapolres Jakarta Selatan," sambungnya.

Kamaruddin menjelaskan, ketiganya perlu dinonaktifkan agar penanganan perkara ini bisa ditangani secara objektif.

Kemudian, Kamaruddin meminta supaya mobil yang dipakai Irjen Sambo dari Magelang turut diamankan.

"Demikian juga CCTV-CCTV dari Magelang mulai dari jalan tol itu supaya diamankan juga, lintas-lintasan yang mereka lintasi supaya percakapan-percakapan antara nomor telepon Brigadir Yoshua Hutabarat dengan pimpinannya supaya disita juga dari Telkom atau dari operator," tutur Kamaruddin.

Lebih jauh, Kamaruddin meminta agar ponsel Sambo beserta istrinya, PC, disita.

Tidak hanya itu, kata Kamaruddin, ponsel Bharada E serta ajudan Sambo lainnya perlu dilakukan penyitaan.

Viral Irjen Ferdy Sambo Menangis Peluk Irjen Fadil

Video singkat yang memperlihatkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memeluk erat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran beredar.

Dalam video viral itu, terlihat Kapolda Irjen Fadil Imran yang datang masuk ke ruangan langsung disambut peluk oleh Irjen Ferdy Sambo.

Isak Tangis pun ditampakkan Ferdy Sambo seraya pelukan Kapolda yang makin erat.

Video beredar di tengah sorotan publik terkait kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Namun hingga saat ini belum ada keterangan mengenai video tersebut.

Ferdy Sambo pun hingga kini belum memberi keterangan terkait insiden polisi tembak polisi yang terjadi di rumahnya.

Baca juga: BONGKAR Dugaan Pembunuhan Berencana, Pencurian & Kejahatan, Keluarga Brigadir J Lapor ke Bareskrim

Kapolres Jakarta Selatan sebelumnya menyebut aksi penembakan berawal dari pelecehan Brigadir J pada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Di tengah perkembangan kasus tersebut dan pertanyaan publik tentang di mana Ferdy Sambo, beredar sebuah video singkat yang memperlihatkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memeluk erat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Kronologi penembakan Brigadir J

Aksi baku tembak itu dipicu perilaku Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, istri Kadiv Propam sedang tidur di salah satu kamar setelah tiba dari perjalanan luar kota.

"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, Ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).

Namun, saat ditanya bentuk pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, Budhi tidak menjelaskan secara terperinci.

Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J berupa todongan pistol.

"Ibu itu berapa kali minta tolong. Teriakan ini rupanya membuat saudara J panik. Kebetulan saudara E berada di lantai dua bersama saksi K," kata Budhi.

"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab tapi dilakukan penembakan oleh saudara J. Tembakan tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi.

Budhi mengungkap jenis senjata api yang digunakan Brigadir J dan Bharada E saat baku tembak. Pistol yang dipegang keduanya memiliki jenis yang berbeda.

Baca juga: Lengkap! Kronologi Penembakan Brigadir J, Alasan Decoder CCTV Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo Diganti

Brigadir J menggunakan senjata api jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru, sedangkan Bharada E menggunakan senjata api Glock dengan magasin berisi 17 peluru.

"Saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru," ujar Budhi.

Penyidik dari Polres Jakarta Selatan yang melakukan olah TKP usai aksi baku tembak itu menyita senjata api yang dipegang Bharada E sebagai barang bukti.

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru, artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan," kata Budhi.

"Sedangkan saudara J itu kami menemukan dan mendapatkan fakta yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS 16 peluru di magasinnya, dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasin," imbuh dia.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved