Berita Berau Terkini
Tim Percepatan Pembangunan Jembatan Sambaliung Berau Menunggu Pemprov Kaltim
Tim percepatan pembangunan Jembatan Sambaliung Kabupaten Berau, hingga saat ini masih menunggu perencanaan final
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Tim percepatan pembangunan Jembatan Sambaliung Kabupaten Berau, hingga saat ini masih menunggu perencanaan final Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ( Pemprov Kaltim) secara resmi.
Berbagi tugas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau selama jembatan tersebut ditutup total. Sesuai kewenangan masing-masing.
“Kalau sudah ada perencaanan resminya, nanti bagaimana dan apa maunya baru kami bisa mengambil tindakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marewangeng kepada TribunKaltim.co, Selasa (19/7/2022).
Pihaknya ditunjuk sebagai leading sector dari tim percepatan tersebut, untuk mengatur rekayasa lalu lintas ketika jembatan ditutup total.
Baca juga: Jembatan Sambaliung Berau akan Ditutup oleh Pemkab
Baca juga: Ketua DPRD Kaltim Minta Pemkab Berau dan Masyarakat Satu Suara dalam Pembangunan Jembatan Sambaliung
Baca juga: Akses Jembatan Sambaliung Ditutup, Kadin Berau Khawatirkan Suplai Bahan Pokok Terganggu
Terdiri dari, Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP), Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Perencaanan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau.
“Untuk sementara kami sudah beberapa kali mengadakan rapat, mengantisipasi ketika Jembatan Sambaliung ditutup total,” jelasnya.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 22/2009 perihal Lalu Lintas dan Angkutan Umum, Dishub Berau diberi kewenangan mengatur lalu lintas jalanan.
Untuk itu, pihaknya akan mengatur supaya jangan sampai ketika jembatan ditutup akan terjadi kemacetan di jalan alternatif yang telah disediakan.
“Jangan sampai ada penumpukan kendaraan di situ. Tugas utama kami itu dulu,” tegasnya.
Sesuai keinginan Wakil Bupati Berau, Gamalis pada rapat terakhir, kata Dia, jalur alternatif akan dibuka selama 24 jam.
Pihaknya akan menurunkan sebanyak 29 personel ke lapangan untuk berjaga di dua titik pos jaga.
“Paling tidak ada tiga shift. Agar petugas tidak kelelahan berjaga karena harus berbagi tugas jaga yang lain,” sambungnya.
Terkait kapan dimulainya, masih menunggu jawal pastinya dari provinsi. Tetapi, pihaknya siap membantu jika dibutuhkan.
“Nanti kita lihat perkembangan kebutuhan di lapangan apa saja dan membutuhkan berapa orang. Kalau misal overload tentu kami membutuhkan personel lintas sektor,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Berau, Gamalis membentuk tim percepatan pembangunan Jembatan Sambaliung guna mempersiapkan berbagai kebutuhan selama jembatan tersebut ditutup untuk perbaikan.