Ibu Kota Negara
Masuk dalam IKN Nusantara, Kualitas Pendidikan di Penajam Paser Utara Tidak Boleh Tertinggal
Soal pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur harus diimbangi dengan peningkatan kualitas
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Soal pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Penajam Paser Utara.
Lokasi Penajam Paser Utara dipilih sebagai lokasi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara bersama Kabupaten Kutai Kartanegara.
Karena itulah, dunia pendidikan di Penajam Paser Utara harus dimajukan. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara, Alimuddin kepada TribunKaltim.co pada Rabu (20/7/2022).
Ia menjelaskan, hanya bantuan anggaran tersebut yang diandalkan untuk memaksimalkan pemenuhan fasilitas pendidikan di Penajam Paser Utara.
Baca juga: Museum Sadurengas Paser Masuk Revitalisasi 2023 karena Penyangga IKN Nusantara
Baca juga: Teluk Balikpapan jadi Andalan Wisata Bahari Daerah Penyangga IKN Nusantara
Baca juga: Masih Banyak Sekolah di Penajam Paser Utara Kekurangan Ruangan Belajar
Baik pemenuhannya melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) maupun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Belum lagi, kata Alimuddin, daerah Penajam Paser Utara akan menjadi bagian dari IKN Nusantara.
Sehingga perlu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar anak muda Benuo Taka bisa bersaing dengan pendatang nantinya.
Mudah-mudahan provinsi memahami bahwa kita butuh itu, yang kedua juga kaitannya dengan IKN Nusantara.
"Kita tidak boleh ketinggalan dengan daerah lain dalam peningkatan SDM," pungkasnya.
Kekurangan Fasilitas Belajar
Beberapa sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), masih mengalami kekurangan fasilitas belajar mengajar.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Alimuddin saat dihubungi TribunKaltim.co, Rabu (20/7/2022).
Ia mengatakan, fasilitas belajar mengajar yang kurang tersebut seperti meja dan kursi, komputer untuk sekolah, serta gedung untuk menunjang pembelajaran.
Baca juga: Generasi Muda Kaltim Sambut Ibu Kota Baru IKN Nusantara
"Kondisi kekurangan terutama untuk mebeler, kemudian sarana pendukung pembelajaran seperti leptop, dan lainnya," ungkap Alimuddin.
Anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana tersebut, diakui Alimuddin telah meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).