Berita Internasional Terkini
ALASAN Vladimir Putin Ancam Kurangi Pasokan Gas Rusia Saat di Iran, Barat & Uni Eropa Langsung Panik
Simak alasan Vladimir Putin ancam kurangi pasokan gas Rusia saat di Iran, Barat dan Uni Eropa langsung panik.
Sementara satu unit lagi rusak karena "lapisan dalam runtuh".
Nord Stream 1, yang mengalir di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang Moskow gambarkan sebagai "operasi militer khusus".
Gazprom, raksasa gas Rusia, mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman sebesar 60 persen bulan lalu dengan alasan masalah teknis setelah turbin yang dikirim Siemens ke Kanada untuk perbaikan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.
Putin menambahkan Rusia bisa meluncurkan pipa Nord Stream 2 yang baru saja selesai, yang belum pernah beroperasi.
Tapi dia menegaskan pipa Nord Stream 2 hanya akan memiliki setengah dari kapasitas karena sisanya telah Rusia gunakan untuk kebutuhan domestik.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Teheran, Iran pada Selasa (19/7/2022) waktu setempat.
Ini merupakan kunjungan kedua Putin di luar Rusia sejak dimulainya perang Ukraina.
Dalam kunjungan ini, Putin mengadakan pembicaraan bersama Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Pembicaraan diantaranya membahas perang Rusia dengan Ukraina dengan soal kebutuhan gandum negara itu akibat dampak perang.
Baca juga: Tak Ingin Menyerah atas Sanksi Barat, Putin Keras Hati Buat Perjanjian Energi 40 Miliar Dolar AS
Gara-gara Perang Rusia dengan Ukraina
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perang Rusia-Ukraina menjadi sumber krisis energi dan pangan dunia sehingga memperburuk ekonomi global setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19.
Kini dunia sedang dihadapkan pada krisis energi dan pangan.
Ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh pada ekonomi global, sebab keduanya memiliki peran strategis dalam rantai pasok perdagangan internasional.
Ia menyebutkan, Rusia merupakan eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, sementara Ukraina merupakan eksportir minyak biji bunga matahari terbesar di dunia.
"Ketegangan perang kedua negara telah berdampak siginifkan pada global. Dampak yang paling terasa adalah krisis energi, pangan, dan juga inflasi," ujarnya dalam G20 Susitainable Finance For Climate Tranition di Bali, Kamis (14/7/2022) pekan lalu.