Ibu Kota Negara
Andai Akses Penajam-Sepaku IKN Nusantara tak Dibangun, Nanang Ali Khawatir jadi Kota Mati
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur memberikan efek bagi lokasi yang ditempatkan jadi tempat ibu kota baru.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur memberikan efek bagi lokasi yang ditempatkan jadi tempat ibu kota baru Republik Indonesia.
Seperti daerah Penajam Paser Utara karena lokasi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara berada di Sepaku.
Sejak ada penetapan Ibu Kota Negara, masyarakat banyak yang berkunjung ke Sepaku Penajam Paser Utara, akan tetapi lebih banyak dari arah Balikpapan, bukan dari Penajam ke Sepaku.
Hal ini dibeberkan oleh Ketua DPD Partai Nasdem Penajam Paser Utara, Nanang Ali kepada TribunKaltim.co pada Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Kaltim Dipilih Jadi Ibu Kota Negara, Minim Potensi Bencana Alam Jadi Salah Satu Pertimbangannya
Baca juga: Warga Sekitar IKN Nusantara di Kaltim, Diberi Pelatihan Membuat Kue Sampai Menjahit
Baca juga: Balikpapan Beranda IKN Nusantara, Siapkan Wisata Alam Bahari dengan Kapal Susuri Teluk
Nanang Ali menilai, sejauh ini mobilitas masyarakat luar yang berkunjung ke IKN Nusantara, semakin banyak.
Harusnya hal itu menjadi sesuatu yang bisa dimaksimalkan masyarakat untuk perekonomian.
Namun, sangat jarang yang melewati akses Penajam-Sepaku. Umumnya pendatang melewati jalur dari Kota Balikpapan.
Hal itu disebabkan, tidak adanya akses yang memadai, untuk sampai ke IKN Nusantara jika dari wilayah Penajam Paser Utara.
"Apalagi kalau jalan tol dibuka, misalnya Kariangau mulai kilo 11 sampai IKN itukan hanya berapa kilometer saja," katanya.
Baca juga: Warga Sekitar IKN Nusantara di Kaltim, Diberi Pelatihan Membuat Kue Sampai Menjahit
Otomatis orang dari Jakarta tidak mungkin lewat Penajam, itu pasti injaknya langsung ke IKN Nusantara.
"Nah, kita menikmati apa, sementara kita berharap masyarakat Penajam Paser Utara dapat imbas dari keramaian yang ada di IKN Nusantara," jelasnya.
Jika akses menuju IKN Nusantara dari Penajam tidak dibangun, dikhawatirkan Penajam Paser utara sendiri akan menjadi kota mati, kata Nanang Ali, yang juga merupakan mantan Ketua DPRD PPU itu.
"Kalau ini tidak dilaksanakan atau jalurnya digeser ke wilayah Kariangau sana, disini nanti akan jadi kota mati," terangnya.
Pentingnya Jembatan Tol Penajam-Balikpapan
Pembangunan jembatan tol Penajam-Balikpapan dianggap salah satu yang penting bagi masyarakat Penajam Paser Utara (PPU), dalam upaya peningkatan perekonomian.
Hal itu karena dengan adanya Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku ini, banyak peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan masyarakat lokal Penajam Paser Utara.
Hanya saja, karena terkendala akses mengakibatkan peluang tersebut belum bisa dimaksimalkan dengan baik.
Baca juga: Museum Sadurengas Paser Masuk Revitalisasi 2023 karena Penyangga IKN Nusantara
"Kalau jembatan Balikpapan-Penajam, dimulai pembangunannya, kemudian diprioritaskan, nah itu nanti bisa membawa dampak yang baik buat PPU," ungkap Nanang Ali.
Diketahui, jembatan tol Penajam-Balikpapan itu sepanjang 7,9 kilometer (Km), dengan rincian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunannya sebanyak Rp 15 triliun.

Jembatan tol itu juga sempat dilelang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.
Namun lelang tersebut terhenti lantaran mencuatnya isu pemindahan titik jembatan seiring perpindahan IKN Nusantara.
Namun saat ini diketahui Kementerian PUPR membatalkan pemindahan tersebut dan akan melanjutkan pengerjaan jembatan tol Balikpapan-Penajam.
(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.