Berita Nasional Terkini

Di Hadapan Karni Ilyas, Komjen Ito Sumardi Akui Kasus Brigadir J dan Bharada E Hanya Kriminal Biasa

Penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E di kediaman Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo masih saja terus bergulir

YouTube Karni Ilyas Club
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Dr. Ito Sumardi saat menjadi bintang tamu di acara Karni Ilyas Club membahas tentang kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di kediamana Irjen Pol Ferdy Sambo beberapa waktu yang lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Penembakan terhadap Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Bharada E di kediaman Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo masih saja terus bergulir.

Terbaru, pihak keluarga ajukan autopsi ulang terhadap Brigadir J.

Tentu saja, kasus ini kemudian mencari perhatian publik dan memunculkan berbagai macam spekulasi.

Menanggapi hal ini, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Dr. Ito Sumardi mengatakan bahwa kasus ini menurutnya kriminal biasa.

"Tembak menembak ini kan ada penyebabnya, yang pertama kenapa bisa terjadi tembak menembak, atau kah memang ada tembak menembak atau hanya penembakan saja. Tentu kita terlalu banyak sekarang bermain isu liar yang ada dispekulasi di tengah masyarakat, " kata Ito Sumardi dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Bahas Presidential Threshold di Karni Ilyas Club, Irma Suryani: Mudaratnya Lebih Banyak Jika Dihapus

Lebih lanjut, Ito Sumardi menilai jika kasus ini semakin berkembang liar lantaran masyarakat masih awam atas hal ini.

Terlebih menurutnya, pengungkapan suatu kasus harus ada pembuktian yang dimulai dari pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang secepatnya harus diolah.

"Diamakan dengan police line, kemudian juga tidak ada tenggang waktu, kenapa? Karena mana kala TKP rusak, itu akan sangat mempengaruhi kecepatan penanganan perkara. Karena pengolahan TKP ini akan ada bukti-bukti yang terkait, jadi kan harus dibuktikan," beber Ito Sumardi.

Baca juga: Bahas Presidential Threshold di Karni Ilyas Club, Irma Nasdem: MK Akan Bergeming Jika Parpol Diskusi

Selain itu, Ito Sumardi menganggap kalau salah satu faktor kasus ini kemudian berkembang liar di masyarakat adalah karena kemungkinan salah satu peryataan dari pejabat yang bertanggung jawab untuk penanganan kasus tersebut.

Di mana diakuinya peryataan itu kesannya di masyarakat terlalu cepat menyimpulkan.

"Seolah-olah ada sesuatu yang terjadi, padahal belum dibuktikan, belum ada pembuktian. Nah kemudian berkembang lagi terus dengan berita-berita masukan dari dalam maupun dari luar, sehingga kasus ini jadi rumit," ucap Ito Sumardi.

Karenanya, ia mengaku kalau pada akhirnya ada kesan bahwa ada satu skenario yang dibuat untuk melindungi seseorang.

Baca juga: Karni Ilyas Club: Jubir Menteri BUMN Sebut Informasi Aplikasi MyPertamina di Masyarakat Kurang Jelas

Sehingga, setelah ada desakan masyarakat bahkan dari Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD, Kapolri langsung membentuk tim khusus.

"Di sini juga penunjukan tim khusus juga, kenapa harus Wakapolri? Karena ada kemungkinan para pelaksananya yang melakukan penyidikan lanjutan ini," tutur Ito Sumardi.

Simak video selengkapnya:

(TribunKaltim.co/Justina)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved