Virus Corona
Gejala Utama Infeksi Kini Berubah! Update Kasus Corona Hari Ini di Indonesia, Kasus Baru Naik Lagi
Update kasus Corona hari ini di Indonesia, jumlah kasus baru melesat naik lagi, gejala utama infeksi utama berubah
TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus Corona hari ini di Indonesia, jumlah kasus baru melesat naik lagi, gejala utama infeksi utama berubah
Berdasarkan data update kasus Corona hari ini di Indonesia, jumlah kasus konfirmasi harian Covid-19 di tanah air terus melesat.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 5.653 kasus konfirmasi hari ini.
Tambahan ini lebih tinggi dibandingkan kemarin yang tercatat 5.085.
Baca juga: Terselip Kabar Gembira! Cek Berita Update Corona Indonesia Hari ini dan Apakah Kasus Naik Lagi/Tidak
Dengan demikian, total kasus konfirmasi mencapai 6.149.084.
Waspadai perubahan gejala positif Covid-19.
Gejala positif Covid-19 pada Juli 2022 ini sudah berbeda dibandingkan dengan saat awal pandemi corona terjadi.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat pesat hingga tembus 5.000 orang pada 19 Juli 2022.
Masyarakat harus kembali waspada karena gejala Covid-19 baru-baru ini tak lagi demam dan anosmia.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada tambahan 5.085 kasus baru infeksi virus corona pada Selasa 19 Juli 2022.
Penambahan kasus positif Covid-19 tersebut meningkat pesat dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya sebanyak 3.393.
Dengan penambahan tersebut, kini total kasus Covid-19 di Indonesia sejak pandemi corona pada Maret 2020 menjadi 6.143.431 kasus.
Jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 pada 19 Juli 2022 bertambah 2.596 orang sehingga menjadi sebanyak 5.955.577 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus positif Covid-19 pada 19 Juli 2022 di Indonesia bertambah 6 orang menjadi sebanyak 156.865 orang.
Jumlah kasus positif Covid-19 pada 19 Juli 2022 di Indonesia mencapai 30.989 kasus, bertambah 2.483 dari sehari sebelumnya.
Baca juga: Cek Apa Itu Virus Corona Sebenarnya, Awal Mula Muncul di Dunia, Cara Penularan hingga Ukuran
Mengutip Kompas.com, gejala utama Covid-19 berubah seiring dengan kemunculan varian baru.
Gejala utama Covid-19 bukan lagi demam dan anosmia yang dahulu banyak terjadi.
Gejala utama yang kemungkinan dialami mereka yang terkena Covid-19 sekarang adalah sakit tenggorokan atau batuk dan pilek.
Keterangan itu merujuk pada data dari 17.500 orang yang mengatakan mereka dites positif pada pertengahan Juli 2022.
Gejala Covid-19 lain yang dilaporkan adalah sakit kepala dan hidung tersumbat.
Kondisi ini cukup berbeda dari sebelumnya.
Dahulu, suhu tubuh tinggi atau demam dan hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia adalah salah satu gejala yang biasa dirasakan penderita Covid-19.
Suara serak, bersin, dan otot sakit sekarang semakin banyak dialami pengidap Covid-19.
Sebanyak 20 gejala Covid-19 terbaru, berdasarkan urutan, menurut data dari studi Zoe App adalah sebagai berikut:
Sakit tenggorokan - dilaporkan 58persen
Sakit kepala - 49persen
Hidung tersumbat - 40persen
Batuk tanpa dahak - 40persen
Pilek - 40persen
Batuk berdahak - 37persen
Suara serak - 35persen
Bersin- 32persen
Kelelahan - 27persen
Otot sakit - 25persen
Pusing - 18persen
Kelenjar leher bengkak - 15persen
Sakit mata - 14persen
Bau yang berubah- 13persen
Nyeri dada, sesak napas- 13persen
Demam - 13persen
Menggigil - 12persen
Sesak napas - 11persen
Sakit telinga - 11persen
Hilangnya penciuman - 10persen
Gejala-gejala Covid-19 di atas juga dilaporkan para peneliti lain.
Studi React-1 itu setiap bulan mengirim 150.000 tes secara acak untuk melakukan tes mandiri di rumah.
Para peneliti React-1 dari Imperial Colleage London mengatakan hilangnya penciuman dan rasa sekarang lebih jarang terjadi dengan adanya varian baru. Semakin banyak orang yang melaporkan gejala seperti batuk pilek.
Para ilmuwan meneliti Omicron yang pertama kali menyebar pada Maret 2022, yang dikenal dengan BA.1 dan BA.2.
Sejak itu, dua subvarian baru Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menyebabkan infeksi lebih banyak lagi.
Sekitar 2,7 juta orang di Inggris atau satu dalam 25 orang diperkirakan terkena Covid-19.
Profesor Tim Spector, yang menjalankan Studi Zoe Health, mengatakan Covid-19 masih merajalela di tengah penduduk.
"Sekalipun orang pernah terkena sebelumnya dan mereka mendapat vaksinasi penuh, orang masih dapat terkena," kata dia seperti dilansir Kontan.co.id.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
.