IKN Nusantara

Istana Wapres di IKN Nusantara Pakai Kayu Eucalyptus, Mampu Hasilkan Listrik Sendiri

Istana Wapres di IKN Nusantara pakai kayu eucalyptus, mampu hasilkan listrik sendiri

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

Dengan begitu, pintu masuk utama untuk istana dan drop-off (pemberhentian) untuk Wapres dan tamu undangan berada di sisi Timur.

"Kemegahan yang tetap bersahabat adalah pesan yang ingin disampaikan," sambung Daliana dan Florian.

Keduanya berpendapat, aspek keberlanjutan dan sirkuler harus menjadi norma baru di IKN.

"Bahkan, kalau bisa ke arah karbon negatif dan regeneratif untuk memberikan contoh bagi kota-kota lain di dunia," tutur merek.

Atap istana Huma Betang Umai juga dapat mengakomodasi 4.000 buah panel surya 500 watt dengan peak power sebesar 2.000 kilo watt peak (kWP).

Artinya, ini menghasilkan energi 2.800 mega watt hour (mWH) per tahun (dengan data 1.400 kWh/kWp/tahun).

Jadi, dapat menyediakan listrik terbarukan sebesar 125 persen untuk bangunan istana, termasuk bagi rumah dan kantor Wapres.

Ini dalam kata lain, masih terdapat surplus sebesar 25 persen yang dapat disalurkan ke bangunan sekretariat.

Alasannya, penghawaan alami tidak selalu cukup nyaman di hari-hari panas di IKN, maka untuk mencapai suhu 25 derajat celsius-27 derajat celsius diperlukan sistem hybrid kipas angin dan AC untuk mencapai kenyamanan optimal.

"Kebutuhan listrik ini sudah diperhitungkan cukup menggunakan panel surya dari atap istana, mereferensi konsumsi energi bangunan National University of Singapore (NUS) yaitu SDE4, sebagai contoh bangunan hijau dengan penggunaan AC hybrid di Singapura," tutup Daliana. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved