Berita Nunukan Terkini
Soal Penangkapan WNA di Sebatik Nunukan, Ini Penjelasan Kantor Imigran Kelas II Nunukan
Kantor Imigran Kelas II TPI Nunukan merilis penjelasan soal adanya beberapa warga negara (WNA) yang diamankan pada Rabu (20/7/2022).
Penulis: Aris Joni | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO - Kantor Imigran Kelas II TPI Nunukan merilis penjelasan soal adanya beberapa warga negara (WNA) yang diamankan pada Rabu (20/7/2022).
Dalam rilis yang dikeluarkan Kepala Kantor Imigran Kelas II TPI Nunukan, Washington Saut Dompak pada Sabtu, (22/7/2022).
Saut mengatakan, bahwa benar satu orang WNI berinisial YS adalah pimpinan dari Medic City yang bergerak di bidang konstruksi di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
YS memiliki paspor Republik Indonesia dengan Nomor C6584319 yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo pada tanggal 22 November 2021 berlaku sampai dengan tanggal 22 November 2026.
Baca juga: Cuaca Kutai Timur Hari Ini Sabtu 23 Juli 2022, Sangatta Cenderung Berawan Mulai Pagi hingga Malam
Dimana, YS pemiliki KTP Provinsi Kalimantan Utara yang diterbitkan di Kota Tarakan pada tanggal 17 Juni 2016, tapi dia juga memiliki Kartu Pengenal Malaysia yang beralamat di Batu 3 Jalan Bomba 90000 Sandakan, Sabah dan memiliki masa berlaku hingga tanggal 14 November 2013 dan saat ini masih menunggu konfirmasi keaslian dokumen dari Konsulat Jenderal Malaysia yang ada di Kota Pontianak.
Dalam rilis itu, Saut menjelaskan, YS mengajak seorang koleganya yang berinisial BJ seorang Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pemilik paspor yang diterbitkan oleh Konsulat Jenderal RRT di Kota Kinabalu dan berlaku dari tanggal 07 April 2022 berlaku sampai dengan tanggal 06 April 2032.
Ia menerangkan, BJ yang bekerja sebagai Direktur pada China Railway Construction Bridge Engineering Burian Group South Asia untuk masuk ke Wilayah Indonesia untuk melihat proyek pembangunan jembatan antara Tawau dan Sebatik, Malaysia.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Booster di Balikpapan Hari Ini, Sabtu 23 Juli 2022
Dikarenakan tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik kata Saut, BJ mengajak anggotanya yang berinisial HJK seorang warga negara Malaysia.
Kemudian terangnya, YS juga mengajak anggotanya yang bernama LE seorang Warga Negara Malaysia (dimana LEO BIN SIMON juga berprofesi sebagai pastor) memiliki paspor yang diterbitkan di UTC Tawau berlaku dari tanggal 18 Januari 2018 sampai dengan tanggal 18 Januari 2023 untuk menemaninya melakukan kunjungan ke wilayah Indonesia untuk melihat proyek pembangunan jembatan antara Tawau dan Sebatik, Malaysia.
Dikarenakan ingin melihat kondisi geografis sebatik wilayah Indonesia ungkap Saut, YS mengajak ketiga WNA tersebut untuk masuk wilayah Indonesia pada tanggal 20 Juli 2022 dengan melalui Pos Lintas Batas Internasional Tunon Taka, Kabupaten Nunukan.
Baca juga: Sanggar Seni Entero Wakili Penajam Paser Utara Tampil di TIFAF 2022 di Kukar, Berikut Prestasinya
Sebagai Warga Negara RRT, BJ masuk dengan menggunakan Visa Kunjungan saat Kedatangan (VKSK/VOA) Khusus Wisata.
Sedangkan HJK dan LE menggunakan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) yang diperuntukkan untuk wisata dikarenakan kedua WNA ini berkewarganegaraan Malaysia.
Setibanya di Kabupaten Nunukan, YS dan ketiga WNA tersebut dijemput oleh dua orang pengemudi yang di sewa oleh YS dan checkin terlebih dahulu pada Hotel yang berada di Kecamatan Nunukan dan kemudian mereka langsung menuju Kecamatan Sebatik untuk melihat lokasi terdekat dibangunnya jembatan penghubung antara Tawau dan Sebatik,
Malaysia.
Karenakan lokasi terdekat tersebut adalah termasuk kawasan obyek vital yang berada di lingkungan Angkatan Laut, maka satgas marinir yang bertugas mendekati rombongan
tersebut dan menanyakan identitas dan maksud serta tujuannya dan kemudian diserahkan kepada petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Baca juga: Cuaca Samarinda Hari Ini Sabtu 22 Juli 2022, Cenderung Berawan dari Pagi hingga Malam
"Dari hasil pemeriksaan tersebut, mereka tidak mengetahui bahwa salah satu lokasi tempat mereka berfoto adalah salah satu obyek vital yaitu pos perbatasan dan markas marinir yang ada di sebatik wilayah Indonesia, Kabupaten Nunukan. Mereka juga mengakui bahwa tujuan kedatangan saat ini ke sebatik, Kabupaten Nunukan adalah untuk melihat kondisi gegrafis lokasi terdekat jembatan yang akan dibangun dari Tawau menuju sebatik, Malaysia," jelas Saut dalam rilisnya.