Berita Kaltim Terkini

Soal Kereta Api di IKN Pasca Jokowi Bertemu Putin, Pemprov Kaltim Berharap Mega Proyek Itu Terwujud

Pasca pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disebut juga membahas poin terkait pembangunan moda transportasi kereta

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
HO/Youtube Joko Widodo
Tangkap layar desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. (HO/Youtube Joko Widodo) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pasca pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disebut-sebut juga membahas poin terkait pembangunan moda transportasi kereta api di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tentu ditunggu banyak pihak.

Oleh-oleh dari kunjungan Jokowi ke Rusia juga memunculkan keseriusan Putin bakal menggarap akses kereta api di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Diketahui kedua pemimpin negara ini bertemu di Kremlin, Moskow, Rusia pada Kamis, 30 Juni 2022 lalu.

Munculnya kembali nama Russian Railways yang di dorong Putin untuk ikut andil dalam proyek IKN juga menjadi pembahasan internal Badan Otorita IKN.

Baca juga: Soal Tapal Batas Kampung Sidrap, Wakil Ketua DPRD Dorong Pemkot Bontang Lakukan Gugatan ke MK

"Otorita Ibu Kota Nusantara dibantu tim transisi mendengar kabar tersebut, soal rencana ketertarikan Rusia di investasi project kereta api untuk IKN. Tentu, otorita apresiasi ketertarikan itu dan menunggu pembicaraan lebih detil dan teknis soal rencana tersebut," terang Koordinator Informasi dan Komunikasi, Tim Transisi IKN, Sidik Pramono.

LeBih lanjut, jika terealisasi, pembangunan jalur kereta api di Ibu Kota Baru Indonesia ini, bakal jadi salah satu mega proyek.

Untuk tahap awal, Otorita IKN juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI.

"Otorita IKN akan berkoordinasi juga dengan Kemenhub," singkatnya.

Baca juga: Tohar Kembali Terpilih Jadi Sekda PPU, Pelantikan Target 1 Agustus 2022

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Arih Franata Filifus Sembiring saat diminta tanggapannya terkait proyek kereta api di Kalimantan tersebut juga mengaitkan dengan hal serupa yang juga telah dilakukan Pemprov saat masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak.

"Berdoalah semoga transportasi bisa diwujudkan bersamaan dengan pembangunan IKN," ungkap AFF Sembiring.

Beberapa pihak swasta sebagai penanam modal terkait project kereta api ini sebetulnya pernah ditemuinya.

Namun, memang belum ditemukan titik temu, sehingga kelanjutan terkait kereta api pertama di Benua Etam ini tidak terwujud.

Baca juga: Keterbatasan Tenaga dan Ruang Transit, Picu Terhambatnya Pengolahan Arsip di DKISP Paser

"Saya bertemu dengan beberapa perusahaan yang ingin membangun kereta api, pasang surut masih, oke batal, oke batal," ungkapnya.

"Bukan cuma dibicarakan, tapi sudah peletakan batu pertama zaman Pak Awang Faroek Ishak," imbuhnya.

Untuk proyek kereta api IKN Nusantara, AFF Sembiring mengaku Pemprov Kaltim tidak bisa berbuat banyak lantaran memiliki wewenang pada Badan Otorita.

Meski begitu, pihaknya mendapat informasi dari pemerintah pusat bahwa jalur kereta api yang akan interkoneksi antar layanan publik seperti bandara juga direncanakan bakal dibangun.

Baca juga: DPRD Bontang Minta Ditambah Lapak di Lahan Parkir Pasar Citra Mas

"Kalau interkoneksi itu begini, kalau sudah dibangun bandara di IKN. Tentu koneksinya dari Sepaku ke Balikpapan, itu pun koneksi darat atau laut, itu nanti kami bicarakan setelah ada dulu," pungkasnya.

"Ini yang paling penting, Provinsi juga mempunyai perencanaan sendiri terkait transportasi, tidak sama tentunya (dengan IKN). Kalau pun harus bertemu, bersifat interkoneksi saja, keluar dari IKN bertemu di jalur Provinsi," sambung AFF Sembiring.

Investor sendiri, juga sempat disinggung AFF Sembiring, namun lenih kepada moda transportasi terkait Skytrain.

Menurutnya, untuk saat ini Kaltim belum membutuhkan terkait hal tersebut.

Baca juga: Ketua KONI Kubar Tobias Kinama Siap Perjuangkan Pencairan Bonus Para Atlet yang Tertunda Sejak 2019

AFF Sembiring menilai moda transportasi lebih dibutuhkan untuk mengangkut penumpang dan logistik menuju IKN serta daerah lain di Kaltim seperti yang pernah direncanakan Gubernur terdahulu.

"Yang ditawarkan mungkin belum sesuai dengan yang kita butuhkan, suatu saat mungkin kita butuh. Jadi saya menawarkan kereta api konvensional," terangnya.

Mengenai nilai investasi di Kaltim terkait kereta api, AFF Sembiring tidak menyebut besaran nilai. Namun, beberapa negara juga berniat mengambil kesempatan investasi dengan adanya IKN di Kaltim.

"Sudah banyak negara, Rusia, China, kita juga mencoba berhubungan dengan kereta api Jerman sama Prancis, ini masih terus (berjalan)," tutup AFF Sembiring.

(Mohammad Fairoussaniy/ADV/Kominfo Kaltim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved