Berita Nasional Terkini
20 Video 27 Titik, Komnas HAM Ungkap Keberadaan Brigadir J di Duren Tiga Sepulang dari Magelang
Dari 20 video di 27 titik sepanjang Magelang, Duren Tiga dan Kramat Jati, Komnas HAM memastikan Brigadir J masih dalam kondisi hidup saat di Jakarta
Dua saksi yang diperiksa di antaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.
Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.
Baca juga: Siapa yang Mengancam Membunuh Brigadir J Sebelum Tewas? Kuasa Hukum Sebut Bukan Bharada E
Kuasa Hukum Sebut Brigadir J Disiksa
Berbeda dengan kronologi versi polisi, pihak keluarga melalui kuasa hukum, menduga Brgigadir J tewas karena disiksa.
Kesimpulan itu didapatkan dari bekas luka pada tubuh Brigadir J.
Menurut Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, banyak bekas luka yang bukan berasal dari peluru.
"Temuan fakta kami bukan tembak menembak seperti tadi ada jerat tali di leher atau jerat kawat, tangannya udah hancur dipatah-patahin, tinggal kulit-kulitnya, ada luka gores di sini, ada luka robek di kepala, ada luka robek di bibir ada luka robek sampai dijahit di hidung ada luka robek di bawah mata, ada luka robek di perut memar memar sampai di kaki dan di jari-jari. Jadi itu bukan akibat peluru," kata Kamarudin, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Karena itu, Kamarudin meminta Kapolri untuk membentuk tim medis khusus untuk autopsi ulang yang melibatkan berbagai pihak.
"Penyidik dalam memerintahkan jajarannya khususnya penyidik dalam mengusut kasus ini membentuk tim independen yaitu melibatkan dokter dokter bukan lagi yang dulu. Yaitu dari RSPAD, RSAL, RSAU, RSCM, RS swasta, mereka bersama sama bukan sendiri mereka tim agar transparan dan autentik," jelasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap di Komnas HAM: Para Ajudan Irjen Sambo Tertawa-tawa Sehari Sebelum Tewasnya Brigadir J