Berita Kutim Terkini

Armada Pengangkut Sampah di Sangatta Kutim Terbatas, Penanganan jadi Terhambat

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyatakan masih kekuarangan armada untuk mengangkut sampah

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Kawasan Batota, Jalan Poros Sangatta-Bengalon, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyatakan masih kekuarangan armada untuk mengangkut sampah di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penyelesaian terhadap persoalan sampah, namun masih ada kendala yang belum cukup menunjang.

Sekretaris DLH Kutim, Andi Palesangi mengatakan bahwa pihaknya kekurangan armada sehingga kerap kali terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara.

“Penyebabnya karena kurangnya alat berat dan armada. Salah satunya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sangatta," ujarnya pada TribunKaltim.co.

Baca juga: NEWS VIDEO Armada Sampah Minim, Dinas LH akan Sewa 10 Unit dump truk Sambil Menunggu Pengadaan

Baca juga: Warga Lakukan Pengelolaan Sampah Berbasis Swadaya, TPS di Kelurahan Tanah Grogot Mulai Berkurang

Baca juga: Investasi Rp 71 Miliar dari Perusahaan Pengelolaan Sampah Bakal Menyerap 70 Tenaga Kerja di Bontang

Dirinya mengungkap bahwa hanya terdapat satu unit alat berat yang bekerja penuh waktu setiap hari dan usianya sudah hampir 11 tahun untuk mengangkut sampah.

Satu alat berat tersebut setiap harinya harus bekerja melayani sampah sebanyak 70 sampai dengan 80 ton produksi sampah di Sangatta Utara dan Selatan.

“Ini karena ada beberpa unit yang kondisinya rusak, sehingga yang dibutuhkan adalah penambahan armada supaya pengangkutan sampah bisa maksimal,” ucapnya.

Terbatasnya alat berat dan armada pengangkut ke TPA, membuat siklus pengangkutan dan pengolahan sampah menjadi terhambat.

Ditambah lagi, TPA yang ada di kawasan Batota (jalur Sangatta-Bengalon) tersebut dinilai sudah mulai kelebihan daya tampung.

Sehingga untuk mengatur sampah di TPA Sangatta menjadi tidak maksimal bahkan hingga meluber ke jalan.

Baca juga: Wakil Rakyat Bontang Konsultasi ke DPRD Kaltim Terkait Pengelolaan Sampah dan Limbah Corona

Untuk itu, Andi meminta dukungan semua pihak agar permasalahan sampah di Kutai Timur dapat diatasi secara maksimal dengan melakukan pilah sampah.

Sampah yang sekiranya bisa diolah kembali atau sampah basah yang tidak perlu masuk kke pembuangan, hendaknya bisa diolah secara mandiri di rumah. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved