Tahun Baru Islam
Renungan Tahun Baru Islam 2022, Tingkatkan Kualitas Ketakwaan dan Keimanan
Penanggalan Hijriah atau disebut juga dengan penanggalan Qomariyah diasaskan kepada perhitungan perputaran Qomar (Bulan) terhadap Bumi.
Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
Renungan Tahun Baru Islam,Tingkatkan Kualitas Ketakwaan dan Keimanan
Oleh: Dai Komisi Dakwah MUI Kaltim, Satria Ramadhani Gosal
Dalam beberapa waktu kedepan umat muslim di dunia akan meninggalkan tahun 1443 H dan menyambut tahun baru Islam 1444 Hijriah.
Banyak sekali tradisi tradisi keagamaan yang berkembang di masyarakat untuk menyambut peristiwa tersebut yaitu tahun baru Hijriah.
Mulai dari mandi di sumur, pergi ke laut, acara makan makan dengan membuat bubur asura, dan lain sebagainya.
Hal itu semua adalah wujud rasa gembira sebagian umat muslim dalam menyambut tahun baru Hijriah.
Baca juga: Pawai Obor Meriahkan Tahun Baru Islam 1444 H di Balikpapan, Berdoa Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Penanggalan Hijriah atau disebut juga dengan penanggalan Qomariyah diasaskan kepada perhitungan perputaran Qomar (Bulan) terhadap Bumi sehingga dinamakan Qomariyah.
Sementara masehi atau disebut juga dengan syamsiyyah adalah penanggalan yang berasaskan perputaran bumi terhadap al-syams (matahari).
Sehingga dinamakan Syamsiyyah. Tentu nya kedua hal itu tidak terlepas dari aturan yang telah Allah tetapkan terhadap ciptaan nya Allah SWT berfirman didalam surah al-rahman ayat 5:
Artinya: "Matahari dan bulan beredar menurut perhitungannya."
Peristiwa tersebut menjadi salah satu bukti bahwasanya Allah SWT maha kuasa atas segala sesuatu, dan bukti tanda kebesaran Allah SWT hal ini sebagaimana yang termaktub di dalam Alquran surah Fussilat ayat 37:
"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
Baca juga: Diikuti 60 Kelompok, Wakil Walikota Samarinda Lepas Pawai Tahun Baru 1 Muharram 1444 H
Pada ayat diatas Allah Subhanahu wata'ala memberikan pernyataan dan perintah kepada kita bahwasanya segala bentuk peristiwa yang terjadi di alam semesta ini adalah atas aturan dan kehendak Allah.
Oleh karena itu ketika seorang hamba mengetahui akan kebesaran Allah tersebut maka hendaknya ia menunaikan hak hak kepada Allah dan kewajibannya sebagai seorang hamba.
Yaitu memurnikan ketaatan hanya untuk Allah SWT. Karena seorang hamba hanya akan bernilai di sisi Allah dengan ketaatan yang dia lakukan baik itu dari segi ketaatan yang bersifat ubudiyyah ataupun ketaatan yang bersifat sosial semua itu akan mengantarkan seorang hamba menjadi sosok yang baik di sisi Allah SWT.
Momentum tahun baru Hijriah ini merupakan salah satu wasilah (perantara) untuk meningkatkan kualitas ketaatan dan ketakwaan seorang yang beriman kepada Allah.