Breaking News

Berita Penajam Terkini

Tak hanya Wilayah IKN, Pelajar dan Guru di Sekolah Filial di PPU juga Rawan Terserang Malaria

Selain di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga menilai pelajar dan guru di sekolah filial

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Pengelola Program Malaria Dinkes PPU, Ponco Waluyo. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM – Selain di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga menilai pelajar dan guru di sekolah filial yang berada Jalan Sotek-Bongan, Kilometer (Km) 30 RT 09, Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam rawan terserang penyakit malaria.

Diketahui, kelas filial ini merupakan bagian dari SDN 005 Penajam, Kelurahan Sotek. Jarak kelas filial dengan sekolah induk mencapai 28 Km dengan kondisi jalan berbatu dan tanah liat.

Kepala Pengelola Program Malaria, Dinkes PPU, Ponco Waluyo menjelaskan puluhan pelajar serta tenaga pendidik di sekolah filial rawan terserang penyakit malaria lantaran berada di wilayah hutan.

Baca juga: Update Covid-19 di Penajam Paser Utara, Tiga Kecamatan Kembali Zona Kuning

“SD Filial di sana muridnya ada sekitar 50 orang, itu termasuk berisiko terserang malaria,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (31/7/2022).

Ponco melanjutka, belum lama ini pihaknya telah lakukan MBS (Mass Blood Survey) kepada masyarakat di wilayah itu, satu orang diantaranya dinyatakan positif dari sekitar 30 orang terperiksa.

Petugas juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi di tempat sumber penularan dan diberikan briket.

Baca juga: Grand Opening Sentra Mobil, Kadin Kota Balikpapan Adakan Lomba Mewarnai di Gedung Parkir Klandasan

“Muridnya pernah ada satu kali yang menderita malaria dan itu tertular dari bapaknya karena bekerja sebagai pengrajin kayu di hutan,” sambungnya.

Ponco mengaku petugas rutin melakukan pemantau malaria di kawasan sekolah filial. Bahkan meminta kepada guru pengajar untuk memberikan informasikan jika ada yang alami gejala malaria.

“Kalau ada yang ber gejala karena di sana tidak ada layanan kesehatan, jadi kami siap meluncur dengan malaria mobile,” pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved