Ekonomi dan Bisnis

Kuota BBM Subsidi Semakin Kempis, Pengguna Solar dan Pertalite Membumbung Tinggi

Bahan bakar jenis solar dan pertalite sejauh ini masuk kategori bahan bakar minyak yang masih disubsidi oleh pemerintah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Antrean kendaraan bermotor roda dua di SPBU Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Mereka antre panjang membeli bahan bakar non subsidi Pertamax. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Bahan bakar jenis solar dan pertalite sejauh ini masuk kategori bahan bakar minyak yang masih disubsidi oleh pemerintah. 

Melalui APBN, kedua jenis bahan bakar tersebut masih diberi kucuran rupiah oleh pemerintah, belum mengikuti harga pasar global. 

Namun berdasarkan catatan dari Pertamina, solar dan pertalite mendapat sorotan dari sisi konsumennya.

Angka jumlah konsumen bajan bakar ini terdongkrak naik bila dibandingkan periode sebelumnya. Jelas saja ini akan berpengaruh pada keuangan negara. 

Baca juga: Tangkal Mobil Mewah Pakai BBM Bersubsidi, Solusi DPR RI Sosialisasi MyPertamina Secara Masif

Kenapa bisa demikian" ? 

PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatatkan kenaikan konsumsi BBM Subsidi.

Yakni Solar dan Pertalite pada semester pertama 2022.

Dengan adanya kenaikan ini, kuota BBM Subsidi semakin menipis.

“Hingga Juni 2022, BBM Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta kilo liter (KL) sementara kuotanya sebanyak 14,9 juta KL,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting seperti dilansir Kontan.co.id, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Cegah Oknum Jual Kembali ke Wilayah HET Tinggi, Pemprov Awasi Distribusi BBM Subsidi dan LPG 3 Kg

Sementara untuk realisasi konsumsi Pertalite hingga Juni 2022 mencapai 14,2 juta KL.

Adapun kuota BBM dengan nilai oktan 90 ini sebanyak 23 juta KL.

Jika dibandingkan dengan realisasi konsumsi BBM Subsidi di bulan Januari-Mei 2022, terjadi kenaikan konsumsi Solar Subsidi sebanyak 22,7 persen dan Pertalite naik sekitar 21,16 persen.

Dengan ini, kuota BBM Subsidi semakin menipis. Solar tersisa 6,6 juta KL dan Pertalite tinggal 8,8 juta KL.

Antrean kendaraan bermotor di SPBU Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Antrean kendaraan bermotor di SPBU Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.  (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Pada akhir Juni yang lalu, Irto melihat dari tren konsumsi BBM Subsidi jika tidak dilakukan pengaturan akan ada potensi over quota.

Diproyeksikan realisasi 2022 untuk pertalite bisa mencapai 28 juta KL, padahal kuota Pertalite di sepanjang tahun ini sebanyak 23,05 juta KL.

Baca juga: VIRAL, Land Cruiser Isi BBM Subsidi di Banda Aceh, Ternyata Ada 2.000-an Mobil Mewah Dapat Jatah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved