Pilpres 2024
Sinyal Koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS Menguat, Diprediksi Usung Anies-AHY di Pilpres 2024
Sinyal koalisi antara Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS menguat, diprediksi usung Anies-AHY di Pilpres 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Sinyal koalisi antara Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS disebut menguat, nama Anies Baswedan pun kembali mencuat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diprediksi akan diusung jadi calon presiden di Pilpres 2024 jika Nasdem, Demokrat dan PKS berkoalisi.
Anies Baswedan diprediksi akan dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Muhaimin Tertinggi Kalahkan Ganjar-Erick dan Anies-AHY
Baca juga: Salami Anies di Pernikahan Mutiara Baswedan, Ganjar Datang di Hari Terakhir, Apa yang Dibicarakan?
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi memprediksi, jika ketiga partai tersebut benar berkongsi, maka besar kemungkinan akan mengusung Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Sepertinya (mengusung) Anies-AHY (sebagai capres-cawapres)," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (2/8/2022).
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan menjadi salah satu dari tiga nama calon presiden yang diusulkan Partai Nasdem.
Gubernur DKI Jakarta itu bersanding dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sementara, kata Ari, Demokrat juga menjagokan ketua umumnya sendiri yang tak lain adalah AHY untuk maju di panggung Pilpres 2024.
Menurut Ari, kemungkinan ini yang lantas memikat PKS untuk bergabung.
Apalagi, daya tawar partai pimpinan Akhmad Syaikhu itu terbilang rendah.

"Agenda politik Nasdem yang menjagokan Anies dan Demokrat yang mengusung AHY pasti akan diaminkan PKS karena partai ini tidak dalam posisi tawar yang tinggi," ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com, Ari menilai, koalisi antara Demokrat, Nasdem, dan PKS terbilang masuk akal.
Justru, yang janggal adalah PKS yang semula hendak bergandengan dengan PKB.
Sebabnya, massa pendukung kedua partai sangat diametral.
Baca juga: Trending Twitter Gegara Cuitannya Soal Anies Baswedan, Ruhut Sitompul: Maturnuwun Sukron Nie Ye
PKS juga hampir tidak mungkin bekerja sama dengan PDI Perjuangan, lantaran kultur poltik keduanya sangat berbeda.
Sementara, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah lebih dulu membentuk kongsi bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Yang paling memungkinkan memang PKS bertandem dengan Demokrat karena kesejarahannya di Pilpres-Pilpres sebelumnya," ucap Ari.
Dengan situasi politik yang ada saat ini, lanjut Ari, PKS tak punya ruang gerak leluasa.
Pilihan yang tersisa adalah merapat ke Nasdem dan Demokrat.
"Tentu pilihan yg paling realistis adalah bersatu dengan barisan Demokrat-Nasdem," kata dosen Universitas Indonesia itu.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat AHY bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Presiden PKS yang kini menjabat wakil ketua majelis syura partai, Sohibul Iman.
Ketiganya berjumpa saat menghadiri pesta pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Momen Ridwan Kamil dan Anies Baswedan di Pernikahan Mutiara dan Ali Saleh Alhuraiby yang Disorot
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, dalam pertemuan itu, ketiganya membahas persoalan terkini bangsa.
“Dalam diskusi bertiga ini, pembicaraan di antaranya lebih banyak mengenai situasi bangsa terkini dan kesulitan yang sedang dihadapi rakyat,” kata Herzaky dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022).
Tak hanya itu, ihwal politik tanah air, termasuk tentang kerja sama antarpartai juga menjadi bahasan antara Demokrat, Nasdem, dan PKS.
“Kalau terkait koalisi, sempat dibahas tipis-tipis saja. Termasuk rencana pertemuan ke depannya,” ujar Herzaky. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.