Menko Airlangga Beberkan Strategi Pemerintah dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Meski ekonomi global masih dihadapkan berbagai dinamika yang berpotensi menghambat pemulihan, namun ekonomi Indonesia semakin memberikan optimisme.

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menko Airlangga Hartarto dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (2/8/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Prospek ekonomi Indonesia ke depannya semakin memberikan optimisme, meski perkembangan ekonomi global masih dihadapkan kepada berbagai dinamika yang berpotensi menghambat pemulihan.

Indikator perekonomian Indonesia diproyeksikan masih menguat dengan peluang resesi yang lebih kecil jika dibandingkan negara lain.

Hal tersebut memberikan keyakinan akan keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia setelah pandemi.

Indonesia mempunyai bekal baik yakni pada Kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi mampu menyentuh angka 5,01 persen.

Baca juga: Airlangga: Tahun Baru Islam, Optimisme Baru Umat Bangkit Setelah Pandemi

Pada sisi konsumsi, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta penjualan ritel terus tumbuh sehingga mampu menjadi insentif bagi industri untuk terus meningkatkan produksi.

Hal ini juga tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) yang terus mencatatkan ekspansi selama 11 bulan beruntun.

Pada saat bersamaan, di tengah kenaikan inflasi global, inflasi Indonesia per Juli 2022 sebesar 4,94 persen, dan ini relatif terkendali jika dibandingkan negara lainnya seperti Jerman yang mengalami inflasi sebesar 7,5 persen atau Prancis sebesar 6,1 persen.

Dari sisi eksternal, Indonesia memiliki ketahanan yang terjaga baik dan semakin solid didukung neraca perdagangan yang terus mencatatkan surplus selama 25 bulan berturut-turut.

Bahkan, pada periode Januari-Juni 2022, surplus Indonesia telah mencapai USD24,8 miliar atau dua kali lipat dari surplus pada periode sama tahun lalu.

Pencapaian ini menjadi modal penting bagi terjaganya cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca juga: Airlangga Temui Partai Penguasa Jepang, Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar-LDP

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa berbagai prospek baik tersebut membuat pemerintah tetap optimis bahwa pada tahun 2022 ini perekonomian dapat tumbuh sebesar 5,2 persen (yoy).

"Pemulihan tersebut didorong oleh sinergi kesehatan dan kebijakan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor," ujar Menko Airlangga dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Pertumbuhan ekonomi juga akan sangat bergantung kepada pengendalian pandemi Covid-19 dengan didukung perbaikan sistem ketahanan kesehatan, kemudian dari responsifnya kebijakan ekonomi yang tepat (termasuk kebijakan fiskal dan moneter) untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat, penciptaan lapangan kerja secara signifikan, serta kesiapan bertransformasi menggunakan teknologi digital dalam banyak bidang di masa depan.

"Menyusul membaiknya situasi pandemi, pemerintah telah mempersiapkan strategi transisi ke endemi dengan penguatan pada berbagai kebijakan kesehatan di hulu dan hilir. Pada saat yang sama, pemerintah juga melanjutkan program PEN senilai Rp455,62 triliun yang berperan dalam percepatan pemulihan pasca pandemi. Per 22 Juli 2022 telah terealisasi hingga Rp146,7 triliun atau 32,2 persen dari total anggaran PEN tersebut," ungkap Menko Airlangga.

Baca juga: Airlangga Temui Partai Penguasa Jepang, Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar-LDP

Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan strategi pendapatan negara dari windfall profit ekspor komoditas unggulan untuk menjadikan APBN sebagai shock absorber.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved