Breaking News

Video Viral

Terzalimi dan Siap Mati, Pesan Khusus Gus Samsudin ke Santri, Imbas Pesulap Merah

Siap mati, Gus Samsudin curhat ke muridnya merasa terzalimi, imbas aksi Pesulap Merah

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Gus Samsudin memberikan empat pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, ditutup sementara

Para pengikut tersebut diajak salat malam dan bertafakur kepada Allah SWT.

Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini tampak dalam unggahan terbaru di channel youtube Padepokan Nur Dzat Sejati.

Setelah melakukan salat malam, Gus Samsudin memberikan pesan kepada para pengikutnya.

Di awal video, Gus Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim, Pernah Jual Barang Rongsokan

"Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur.

Tafakur itu artinya berdiam diri. Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT. Sudah tidak bisa bergerak sama sekali.

Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri.

Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," terangnya dalam video.

Gus Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting. Karena agar mereka tahu mengenai tujuan hidup.

Baca juga: Nasib Desa Rejowinangun, Dibully Usai Video Gus Samsudin vs Pesulap Merah Viral

"Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup.

Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang. Tidak mudah gupuhan dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.

Dalam video berdurasi kurang lebih satu jam itu, Gus Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.

Ini merujuk pada kejadian yang beberapa hari ini menimpanya.

Termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.

Baca juga: Respon Deddy Corbuzier Ngobrol dengan Pesulap Merah Bahas Gus Samsudin, Trik Jadul

Dia kemudian meminta pada santrinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.

"Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.

Gus Samsudin juga bersumpah dengan menyebut nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.

Dia pun mengingatkan, jika terjadi sesuatu pada padepokan, itu terjadi atas kehendak Allah SWT.

"Ingat, semuanya ini, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.

Di tengah memberikan ceramah, salah satu santri dari Padepokan Nur Dzat Sejati diduga kerasukan.

Melihat itu, Gus Samsudin meminta beberapa orang membantu santri yang tengah kerasukan itu.

Tak lama setelah itu, satu santri lainnya tiba-tiba menangis di sela ceramah Gus Samsudin.

Kemudian satu per satu santri pun ikut menangis.

Pada akhir video, Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada. Dia menganggap, permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.

Gus Samsudin mengatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati telah menjadi korban penipuan opini di media sosial.

Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube. Ia pun mengeluhkan perseteruannya dengan Pesulap Merah alias Marcel Radhival yang berujung pada penutupan padepokan merupakan imbas dari media sosial. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved