Berita Kutim Terkini

Tantangan Petani Padi Kutai Timur, Masih Berkutat Soal Irigasi yang Belum Menyeluruh

Pengelolaan padi tentu tidak terlepas dari banyaknya masalah, mulai dari hama, hingga aliran air yang kurang.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Aris
HO/HUMAS PEMPROV KALTIM
Bendung Daerah Irigasi Pesap, di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur. (HO/HUMAS PEMPROV KALTIM) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pengelolaan padi tentu tidak terlepas dari banyaknya masalah, mulai dari hama, hingga aliran air yang kurang.

Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sendiri ternyata juga tidak lepas dari permasalahan tersebut, meski terkenal dengan luasan lahan sawah yang dimiliki.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan beberapa sawah di Kutim masih menggunakan metode tadah hujan.

Baca juga: Korupsi Solar Cell di DPMPTSP Kutim, Kejari Sita Mobil Mewah dari Saksi Inisial EM

“Kenapa masih ada, karena kadang ada lahan sawah, tetapi tidak ada sumber air nya, itu masih jadi kendala buat kita pada sektor pertanian,” ujarnya saat ditemui TribunKaltim.co, Jumat (5/8/2022).

Beberapa waktu lalu, pihaknya bersama bupati dan wakil bupati berkunjung ke Desa Sekerat yang ada di Kecamatan Bengalon.

Terdapat kurang lebih 61 hektar sawah namun terkendala jaringan irigasi, padahal terdapat sungai yang mampu menghidupi lahan tersebut.

Baca juga: Anggota DPRD Kaltim Ungkap Dugaan Tambang Ilegal di Kutim, Resapan Air di Teluk Pandan Terancam

“Jalur irigasinya belum ada, kita suruh PPL nya kesini dan diminta membantu kelompok tani membuat proposal pengajuan,” terangnya.

Jalur irigasi merupakan jalan air dari sungai menuju satu tempat tertentu, yang dalam hal ini akan dialiri ke sawah-sawah tersebut.

Karena jaringan irigasi yang diperlukan yakni sekunder maka pengerjaan nya akan di tangani oleh Dinas Pengerjaan Umum (PU).

Baca juga: Keanekaragaman Bentang Alam Wehea-Kelay Kutim Berau dalam Bingkai IKN Nusantara

“Kalau yang tersier itu yang masuk ke sawah-sawah, kalau primer kan bendungan, yang tersier inilah yang menjadi ranah kami setelah PU,” ujarnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved