Pilpres 2024

Anies Baswedan Umumkan Keputusan soal Pilpres 2024 pada Oktober 2022: Selesaikan Dulu di DKI

Di tengah kabar Duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) makin santer, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ingin buru-buru memberi keputusan.

Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendorong forum Pemimpin Redaksi (Pemred) membangun objektivitas untuk persatuan di Perayaan 10 Tahun Forum Pemred, Jumat (5/8/2022). Di tengah kabar Duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) makin santer, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ingin buru-buru memberi keputusan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah kabar Duet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) makin santer, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ingin buru-buru memberi keputusan.

Anies Baswedan menyebut akan menyelesaikan tugas dan amanahnya dulu di DKI Jakarta.

Setelah itu, Anies Baswedan baru akan bicara soal Pilpres 2024.

Anies menyebut akan memberikan keputusannya soal Pilpres 2024 pada Oktober 2022, usai tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta selesai.

Anies Baswedan juga memberikan respon terkait namanya yang kerap disandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2024.

Baca juga: Peluang Anies Baswedan dan AHY Jadi Capres-Cawapres di Pilpres 2024, Jubir Demokrat Angkat Bicara

Baca juga: Koalisi Rakyat Menolak Penggusuran Tagih Janji Anies Baswedan, Ancam Demo Jika Tak Direspon

Anies Baswedan masih malu-malu mengungkapkan rencana di Pilpres 2024.

Menurut Anies, saat ini fokusnya menyelesaikan tugas di Jakarta.

"Sekarang saya lagi menyelesaikan tugas di Jakarta. Jadi saya tuntaskan dulu tugas di Jakarta baru setelah itu, ngobrol yang lainnya," ujar Anies Baswedan dalam acara perayaan 10 Tahun Forum Pemimpin Redaksi, Jumat (5/8/2022).

Selain itu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan turut bertemu dengan politisi lainnya selain AHY.

Sebab, dalam acara tersebut hadir juga Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan sebagainya.

"Tadi kan dengan acara forum pemred juga ketemu. Ketemuan-ketemuan itu sesuatu yang jamak, yang kita kerjakan, silaturahmi dengan semuanya," pungkasnya.

Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan mengaku bakal buka-bukaan soal keputusannya terkait maju atau tidak di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 usai dirinya lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal itu dinyatakan usai Anies mengikuti kegiatan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/8/2022).

Anies menegaskan, dirinya hendak menuntaskan terlebih dahulu tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 16 Oktober 2022. Setelah itu, ia mengaku bakal buka-bukaan terkait keputusannya soal Pilpres 2024.

"Izinkan saya sekarang menuntaskan apa yang sedang diamanatkan di Jakarta sampai dengan 16 Oktober. Nah, setelah itu, baru kita bicara yang lain," ujar Anies. "Nanti, tanggal 15-16 Oktober, saya kasih tahu," sambungnya.

Baca juga: Karni Ilyas Club: Sujiwo Tejo Sebut Anies yang Patut Disalahkan Jika Citayam Fashion Week Mengganggu

Diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diteriaki 'duet maut' oleh pengurus Partai Demokrat.

Diketahui, orang nomor satu di DKI ini hadir di acara Pelantikan Pengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta periode 2022-2027 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut Gubernur DKI Anies Baswedan saat hadir dalam gelaran Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022). Jubir Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi peluang bersandingnya Anies dan AHY di Pipres 2024.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut Gubernur DKI Anies Baswedan saat hadir dalam gelaran Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022). Jubir Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi peluang bersandingnya Anies dan AHY di Pipres 2024. (Istimewa)

Setelah AHY melantik para pengurus yang baru, Anies beserta Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria diminta untuk naik ke atas panggung untuk berfoto bersama.

Menariknya, ketika momen tersebut tiba para pengurus menyerukan 'duet maut' Anies-AHY.

"Anies-AHY, Anies-AHY, Anies-AHY," teriak pengurus disertai tepuk tangan di lokasi, Selasa (15/3/2022).

"Anies-AHY..duet maut," seru pengurus yang lain.

Baca juga: Ade Armando Pasang Badan Bela Anies Baswedan yang Dinyinyirin Dokter Tifa

Nasdem Malah Ditinggal Pemilih Nasionalis Usai Usung Anies Baswedan

Dinamika menuju Pemilu 2024 terus menghangat, dengan manuver partai-partai politik membangun koalisi dan menggulirkan nama-nama capres yang bakal diusung.

Paling awal adalah terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar, PAN, dan PPP.

Masuknya ketua umum PAN ke dalam pemerintahan membuat semua pimpinan KIB berada dalam barisan pendukung Presiden Jokowi.

Hal itu memperkuat dugaan bahwa KIB bakal menjadi kekuatan politik Jokowi dan mendukung capres penerus Jokowi pasca-2024.

Tetapi KIB sendiri belum memunculkan nama-nama capres yang definitif.

Sebaliknya dengan NasDem yang mengusulkan sekaligus tiga nama dalam rakernas, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.

Di luar poros KIB, belum ada koalisi yang resmi terbentuk.

Meskipun telah mempunyai capres, NasDem masih melakukan penjajakan terutama dengan PKS dan Demokrat.

Sementara itu PKB semakin gencar mendekati Gerindra, yang hampir pasti bakal mengusung Prabowo Subianto.

Pembentukan koalisi tak terhindarkan mengingat masih berlakunya ketentuan ambang batas pencalonan presiden (PT) sebesar 20 persen.

Partai-partai juga berharap bisa mendapatkan coattail effect dengan mengusung capres-cawapres yang berpeluang menang dalam Pilpres.

Tetapi temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres, elektabilitas NasDem justru merosot tajam menjadi 2,1 persen.

Padahal hingga tiga bulan lalu, NasDem masih mampu mengamankan posisi dengan meraih elektabilitas di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Anjloknya dukungan terhadap Nasdem berbanding terbalik dengan kenaikan elektabilitas partai-partai nasionalis lainnya.

PDIP misalnya, tetap unggul pada peringkat pertama dan mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 19,5 persen, disusul Gerindra sebesar 13,2 persen dan Golkar 8,8 persen.

Tampak terjadi pergeseran pemilih nasionalis meninggalkan NasDem setelah mencapreskan Anies.

Baca juga: Trending Twitter Gegara Cuitannya Soal Anies Baswedan, Ruhut Sitompul: Maturnuwun Sukron Nie Ye

“Keputusan mengusung Anies sebagai capres membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam pernysa, pada Kamis (4/8/2022).

Di antara tiga partai yang berpeluang mengusung Anies, hanya PKS yang tampak menikmati kenaikan elektabilitas.

PKS meraih elektabilitas 6,0 persen, di bawah PKB (7,1 persen).

Sedangkan Demokrat cenderung stagnan (5,3 persen), di bawah PSI (5,6 persen).

Menurut Okta, keputusan Nasdem mencapreskan Anies belum tentu sudah bersifat final.

Masih ada dua nama lain, yang semuanya bukan dari internal NasDem.

Partai-partai masih berharap bisa mengusung capres dari internal, termasuk PKS dan Demokrat.

Terakhir, PKS berupaya melakukan judicial review meminta Mahkamah Konstitusi untuk mengubah ketentuan tentang PT 20 persen.

“Mencapreskan Anies merupakan strategi Nasdem untuk memimpin poros koalisi di luar PDIP, Gerindra, dan Golkar,” tandas Okta.

Sementara itu elektabilitas mitra koalisi KIB dua-duanya masih berada di bawah ambang batas parlemen, yaitu PPP (2,7 persen) dan PAN (2,3 persen).

Turunnya elektabilitas NasDem membuat posisinya setingkat di atas Perindo (1,5 persen).

Baca juga: Acara Pernikahan Anak Anies Baswedan Jadi Ajang Kumpul Para Pimpinan Parpol hingga Menteri

Berikutnya ada partai-partai politik baru, yaitu Gelora (1,3 persen) dan Ummat (1,0 persen). Sisanya di bawah 1 persen, partai-partai baru lainnya total didukung 1,0 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 21,4 persen.

“Peta koalisi dan bursa capres masih sangat dinamis, termasuk pertimbangan NasDem untuk mengusung Anies,” pungkas Okta.

Sejauh ini Anies masih menjadi figur sentral di kubu oposisi pemerintahan Jokowi, dan kerap dirangkul untuk meningkatkan posisi tawar dalam politik.

Survei CPCS dilakukan pada 22-27 Juli 2022, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka.

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anies Baswedan Malu-malu, Kabar Duet Sama AHY di Pilpres 2024 Makin Kencang: Selesaikan Dulu di DKI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved