2 Kecamatan di Penajam Paser Utara Belum Menikmati Jargas, Pemkab Tambah Kuota Sambungan Rumah

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya menambah kuota jaringan gas (Jargas) agar seluruh warga di Benuo Taka dapat merasakan aliran jargas di dapurnya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman mengatakan, saat ini baru dua kecamatan di Penajam Paser Utara (PPU) yang teraliri jargas, yakni kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru.

Dari dua kecamatan di Penajam Paser Utara tersebut, sebanyak 9.434 sambungan rumah (SR) yang sudah teraliri jargas dan tersebar di 11 kelurahan dan desa.

Baca juga: Soal Air Bersih, Penajam Paser Utara Berpotensi Kecipratan Dana Rp 4 Miliar dari Menteri Sri Mulyani

“Kami berterima kasih dengan 9.434 SR dan berharap tidak hanya di 11 kelurahan/desa tetapi menyebar sampai Babulu bahkan Sotek dan IKN,” ungkapnya, Rabu (10/8/2022).

Disamping itu, artinya masih ada dua kecamatan yang sama sekali belum tersentuh jargas, yakni kecamatan Babulu dan kecamatan Sepaku.

Dua kecamatan yang belum teraliri jargas itu menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab PPU untuk dapat bekerja cepat memnuhi kebutuhan jargas untuk seluruh warga Penajam Paser Utara.

Baca juga: Update Covid-19 Penajam Paser Utara, Rabu 10 Agustus 2022, Tambahan Satu Pasien Positif

Padahal, Pemerintah PPU menilai jaringan gas atau Jargas ini sangat membantu masyarakat.

Hal itupun membuat pemerintah daerah terus berupaya mendorong agar dalam pembangunan Jargas di tahun 2023 mendatang seluruh kecamatan dapat diberikan kuota.

Ia menerangkan, karena sangat bermanfaat untuk masyarakat, pemerintah daerah terus mendorong agar pembangunan Jargas di PPU kembali dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.

Baca juga: Cuaca Penajam Paser Utara Hari Ini, 10 Agustus 2022, Cenderung Berawan dan Berpotensi Hujan

Pemkab PPU juga telah melayangkan permohonan untuk mendapatkan tambahan kuota pembangunan Jargas belum lama ini sebanyak 15.000 SR.

Usulan tersebut diharapkan dapat diakomodir secara keseluruhan oleh pemerintah pusat di tahun 2023 mendatang.

“Surat permohonan sudah kami sampaikan ke kementerian sekitar tiga bulan lalu,” tambahnya.

Baca juga: Dinilai Cukup Besar, Hasil Perikanan Tangkap di Penajam Paser Utara Capai 8 Ribu Ton Pertahun

Namun hingga kini ucap Ahmad Usman, pihaknya belum mendapatkan tanggapan ataupun respons dari Kementerian ESDM RI atas permintaan pemerintah daerah tersebut.

“Belum ada tanggapan dari usulan itu, tapi kami tentunya akan terus berusaha,” ucapnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.