Berita Penajam Terkini
Soal Air Bersih, Penajam Paser Utara Berpotensi Kecipratan Dana Rp 4 Miliar dari Menteri Sri Mulyani
Daerah Penajam Paser Utara berpotensi mendapatkan kucuran anggaran dana insentif dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 3 hingga 4 miliar
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Daerah Penajam Paser Utara berpotensi mendapatkan kucuran anggaran dana insentif dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 3 hingga 4 miliar tahun 2022.
Diketahui Kementerian Keuangan Republik Indonesia sekarang ini dipimpin oleh Menteri Sri Mulyani.
Demikian dipaparkan oleh Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Abdul Rasyid saat bersua dengan TribunKaltim.co di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Rabu 10 Agustus 2022.
Belakangan ini, Penajam Paser Utara telah diketahui sebagai lokasi yang merupakan calon pengganti Kota Jakarta, Ibu Kota Negara.
Baca juga: Ibu Kota Negara Ditetapkan di Kaltim, Peluang Besar Bagi Sinarmas Land
Baca juga: Kaltim Dipilih Jadi Ibu Kota Negara, Minim Potensi Bencana Alam Jadi Salah Satu Pertimbangannya
Baca juga: Beri Semangat Pemindahan IKN, Presiden Jokowi Tiap Tiga Bulan Kunjungi Ibu Kota Negara
Ya, ibu kota baru Republik Indonesia dipindahkan ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Ibu Kota Negara ini telah secara resmi diberinama "Nusantara". Disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada satu tahun sebelumnya.
Nah, kuota untuk Program sambungan air bersih bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) turun dari 3.000 Sambungan Rumah (SR), menjadi 734 SR saja.
Ia menyampaikan, bahwa penurunan jumlah sambungan tersebut ditengarai pemerintah daerah tidak dapat menyelesaikan kewajiban mengaktifasi jaringan perpipaan sepanjang 120 Kilometer (Km) padahal hal itu telah disanggupi pada 2021 lalu.
Ketidaksanggupan pemerintah daerah mengaktifkan jaringan ratusan kilometer itu, lantaran anggaran daerah tengah dilanda defisit.
Baca juga: Korsel Bangun Instalasi Air Bersih di IKN Nusantara dari Bendungan Sepaku Semoi
"Sisanya tertunda karena jaringan perpipaan yang harusnya diaktifkan oleh pemerintah diakhir tahun 2021 tidak dilaksanakan karena adanya defisit anggaran," ungkapnya Rabu (10/8/2022).
Sebanyak 743 sambungan itu, akhirnya disetujui Bupati Penajam Paser Utara dengan menggunakan anggaran yang tersisa untuk membiayai program tersebut.
Diungkapkan Abdul Rasyid dengan dijalankannya program itu, Penajam Paser Utara berpotensi mendapatkan kucuran anggaran.

Yakni berupa dana insentif dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 3 hingga 4 miliar tahun 2022 ini.
"Ada potensi nanti pemda menerima Insentif dari Kementerian Keuangan sekitar Rp 3 sampai Rp 4 miliar tahun ini dengan catatan 743 itu jalan," sambungnya.
Baca juga: 21 Persen Warga Kukar Belum Nikmati Air Bersih, Bupati Edi Damansyah: Persoalan Ini Tuntas 2023
Penerima program MBR tersebut hanya untuk tiga kecamatan yakni Babulu, Waru dan Kecamatan Sepaku yang notabene sebagai lokasi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.