Berita Internasional Terkini
Amerika Serikat Akui Kirim Rudal Anti-Radar untuk Ukraina, Pangkalan Udara Rusia Langsung Hancur
Senjata yang selama ini dirahasiakan Amerika akhir dibongkar, AS akui telah kirim rudal anti-radar ke Ukraina untuk menyerang Rusia.
Rudal ini dapat digunakan untuk menargetkan sistem radar anti-pesawat Rusia, seperti S-400, yang menyulitkan Angkatan Udara Ukraina untuk beroperasi di wilayah udara Ukraina.
Rudal tersebut juga dapat menargetkan radar kontra-baterai Rusia, yang digunakan Rusia untuk menargetkan artileri Ukraina.
Kahl mengatakan rudal ini termasuk dalam paket bantuan yang dikirim baru-baru ini.
Namun lima paket bantuan persenjataan terbaru AS yang tertanggal 1 Juli, tidak mencantumkan HARM.
Ukraina sendiri belum secara terbuka mengakui telah menerima atau menggunakan rudal HARM.
Baca juga: Siap-siap Harga Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat, Pengaruh Perang Rusia dan Ukraina
Namun belakangan ini, beredar foto yang menunjukkan puing-puing yang tampak seperti sirip rudal HARM di Ukraina.
Pertahanan di Zaporizhzhia Diperkuat
Sementara itu, pertahanan anti-pesawat di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia akan diperkuat.
Ini menyusul adanya insiden penembakan di lokasi tersebut, lapor media Rusia RIA Novosti, mengutip seorang pejabat separatis pro-Kremlin.
Yevgeny Balitsky, kepala administrasi yang didukung Rusia di wilayah Zaporizhzhia selatan Ukraina juga mengatakan stasiun nuklir terbesar di Eropa itu bekerja secara normal dan saluran listrik yang rusak telah dipulihkan.
Al Jazeera melaporkan, Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas serangan terhadap pembangkit listrik yang terletak di wilayah yang dikuasai Rusia, selama beberapa hari terakhir.
Baca juga: Ketika Konflik Rusia vs Ukraina Memasuki Fase Baru, China & Taiwan Justru Berpotensi Memulai Perang
Dengan perang yang masih bergulir, pasukan Rusia dilaporkan sedang bersiap.
Menurut intelijen Inggris, Rusia fokus memperkuat pertahanannya di Ukraina selatan selama akhir pekan lalu.
Pun mereka juga berusaha mempertahankan serangan terhadap Kyiv di wilayah Donetsk, di timur.
Bakhmut menjadi poros paling sukses Moskow di Donbas Ukraina timur selama 30 hari terakhir, meskipun Rusia hanya berhasil maju sekitar 10 km di wilayah tersebut.