Berita Internasional Terkini
Disebut Ukraina Akan Menang Gegara Dibantu AS, Rusia Enggan Kalah dan Luncurkan Satelit bersama Iran
Tidak ingin melihat Ukraina menang, Rusia dan Iran luncurkan satelit bersama.
TRIBUNKALTIM.CO - Semenjak invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022, banyak negara yang mengecam Putin.
Hingga Amerika Serikat dan Negara Barat lainnya turun tangan membantu untuk memberikan pasokan militer pada Ukraina untuk melawan serangan brutal dari Rusia.
Dan dikarenakan beberapa ahli mengatakan bahwa Ukraina akan menang lantaran adanya pasokan bantuan militer khususnya dari Amerika Serikat, Rusia tidak mau tinggal diam dan enggan kalah hingga kembali meluncurkan satelit bersama Iran.
Baca juga: Rusia Dapat Bantuan Iran? Ratusan Drone Bersenjata Bakal Kepung Langit Ukraina, Amerika Ketar-ketir?
Diketahui pada Selasa (9/8/2022), sebuah satelit Iran diluncurkan oleh Rusia.
Peluncuran satelit oleh Rusia itu dilakukan di tengah kontroversi bahwa Putin mungkin akan menggunakannya untuk meningkatkan pengawasannya terhadap sasaran militer di Ukraina.
Sebagaimana dilansir dari voanews, Menteri Telekomunikasi Iran, Isa Zarepour nampak menghadiri peluncuran satelit Khayyam.
Baca juga: Terjawab Dalang yang Bikin Rusia Selama Ini Berdarah Dingin pada Ukraina hingga AS Naik Pitam, Iran?
Di mana Isa menyebut peristiwa peluncuran satelit itu merupakan hari bersejarah dan titik balik untuk dimulainya interaksi baru di bidang antariksa antara kedua negara (Rusia dan Iran).
Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga memberikan pernyataannya.
Melalui Twitter Nasser Kanani menuliskan bahwa jalan cemerlang kemajuan ilmiah dan teknologi republik Islam Iran terus berlanjut meskipun ada sanksi dan tekanan maksimum musuh.
Iran, yang telah mempertahankan hubungan dengan Moskow.
Dan menahan diri dari kritik terhadap invasi Ukraina, telah berusaha untuk menangkis kecurigaan bahwa Moskow dapat menggunakan Khayyam untuk memata-matai Ukraina.
Pekan lalu, The Washington Post mengutip pernyataan Pejabat Intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya.
Mengatakan bahwa Rusia berencana untuk menggunakan satelit selama beberapa bulan atau lebih untuk membantu upaya perangnya sebelum mengizinkan Iran mengambil alih.
Kurang dari dua jam setelah satelit diluncurkan pada roket Soyuz-2.1b.
Badan Antariksa Iran (ISA) mengatakan stasiun darat Badan Antariksa Iran telah menerima data telemetri pertama.