Berita Nasional Terkini

Kasus Subang Terbaru! Danu Akhirnya Buka Suara Soal Pembunuhan Ibu dan Anak, Khawatir Salah Tangkap

Kasus Subang Terbaru, salah seorang saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal kasus Subang, Danu, akhirnya buka suara dan ungkap hal baru.

Editor: Doan Pardede
Tangkap layar Kanal Youtube Yahya Mohammed
Kasus Subang Terbaru, salah seorang saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal kasus Subang, Danu, akhirnya buka suara dan ungkap hal baru. 

Yanti lalu menanggapi keingintahuan netizen kepadanya.

Dia menyadur pepatah bahwa kalau tak kenal, maka tak sayang.

Karena itu dia meminta netizen untuk tidak malu bertanya agar tidak sesat di jalan.

Hanya saja, Yanti tidak menerangkan kenapa saat itu PAUD masih buka, padahal berlaku PPKM.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Setelah Ada Titik Terang Pembunuh Ibu dan Anak, Hubungan Yosef & Yoris Disorot

2. Tak Ikut Campur Yayasan

Selain soal kegiatannya di hari pembunuhan, Yanti juga menjawab tudingan dia ikut campur di yayasan Bina Prestasi Nasional.

Tudingan ini awalnya di sampaikan Dedi, mantan bendahara SMK Bina Prestasi Nasional yang dipecat oleh Yoris.

Dedi awalnya menyebut jika selepas dia dipecat sebagai bendahara sekolah, posisinya digantikan Yanti atau Yoris sendiri.

KASUS SUBANG TERBARU - Yoris, Yanti dan Yosef saat mengunjungi makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, para korban kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
KASUS SUBANG TERBARU - Yoris, Yanti dan Yosef saat mengunjungi makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, para korban kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. (youtube Yoris and Family)

Dedi juga menyebut kondisi Yoris kini sedang tertekan.

Hal itu beralasan karena ia banyak ditagih guru-guru yang belum menerima gaji.

"Sampai sekarang guru-guru belum digaji. Belum ada pembayaran," terang Dedi dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Koin Seribu 77, Jumat (8/7/2022).

Diakui, pencairan dana terakhir dilakukan dia ketika masih menjabat bendahara pada Maret 20220.

Namun, dana yang dicairkan itu tidak digunakan untuk membayar gaji guru.

"Kan kata A Yoris, jangan dulu. Guru-guru ntar aja dari BPMO (dana bantuan lain)," terang Dedi.

Dana bantuan yang sudah dicairkan dari Bnak Jawa Barat (BJB) itu langsung diserahkan di rumah Yoris secara cash.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved