Berita Nasional Terkini
TERKUAK Daftar Donatur KKB Papua, Anggota TNI dan Polri Langsung Bergerak
Terkuak daftar donatur KKB Papua, anggota TNI dan Polri langsung bergerak.
Pelaku juga memesan senjata api ke DD dengan harga yang disampaikan ke GSG yang merupakan kumpulan dari Intan Jaya.
Baca juga: MANTAN BOS KKB Papua Tobat Kembali ke NKRI, Penyebabnya di Luar Dugaan, Disadarkan Presiden Amerika?
Fakhiri menyebut dana untuk membeli senjata itu diduga paling banyak dikumpulkan dari hasil pendulangan emas, kemudian pajak terhadap para kepala kampung atau mungkin dari simpatisan.
"Karena yang bersangkutan DPO Polri kita tetapkan sebagai tersangka. Kita akan mengikuti jaringan penjualan senjata api, dan kita akan putus jaringan ini," katanya.
Kapolda menambahkan, pemutusan tidak hanya pada penjualan senjata api saja, tapi juga pemutusan terhadap penjualan amunisi di tanah Papua.
Selama menjadi penyandang dana dan penyuplai senjata bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Paniel Kogoya disebut telah menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk membeli berbagai jenis senpi.
Dari penelusuran Tim Satgas Gakkum Nemangkawi, diketahui pula Paniel Kogoya sebelumnya pernah menangani pekerjaan (kontraktor) pengadaan 1.000 unit solar cel atau PLTS di Kabupaten Intan Jaya.
“Paniel Kogoya tengah diperiksa di Polres Nabire,” imbuh Iqbal seperti dikutip dari TribunPapua, Senin (19/4/2021).
2. Kepala Distrik (Camat)
EB, Kepala Distrik Wusama diduga sebagai otak sekaligus penyandang dana Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk melancarkan teror di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Kepala Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakum) Nemangkawi saat itu Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan EB adalah sosok yang mengundang KKB pimpinan Tenius Gwijangge untuk melakukan rentetan aksi pembunuhan, pembakaran serta penembakan terhadap warga sipil dan aparat keamanan.
Fakta kepolisian, terungkap setelah Satgas Nemangkawi menangkap 8 orang termasuk Kepala Distrik Wusama berinisial EB, di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat (27/8/2021).
Setelah diperiksa, 4 orang ditetapkan jadi tersangka terkait KKB di daerah ini.
"EB yang merupakan Kepala Distrik Wusama berperan sebagai otak dan penyandang dana untuk aktivitas KKB," ungkap Faizal.
Kemudian, EH adalah sopir yang kerap mengantar keperluan KKB.
Sedangkan Y merupakan keponakan EB yang berperan untuk menyiapkan keperluan logistik KKB.