Virus Corona
Update Corona Hari Ini 10 Agustus 2022 di Indonesia dan Dunia, China Panik Sampai Lockdown Pulau
Ini data update Corona hari ini 10 Agustus 2022 di Indonesia dan dunia, China panik sampao lockdown pulau.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah data update Corona hari ini 10 Agustus 2022 di Indonesia dan dunia, China panik sampao lockdown pulau.
Sesuai data update Corona hari ini 10 Agustus 2022 di Indonesia dan dunia yang dilansir dari Worldometers pukul 06.05 WIB, total kasus positif Covid-19 di dunia telah mencapai 590.718.611.
Kasus kematian hingga saat ini terkonfirmasi 6.440.170 orang, dan yang berhasil sembuh sebanyak 562.636.712 pasien.
Sementara kasus aktif yang tersisa lebih dari 21 juta orang, atau tepatnya 21.641.729, di mana 43.780 orang tercatat berada dalam kondisi yang serius atau kritis.
Baca juga: Terbaru! Penasaran Virus Corona Bentuknya Seperti Apa Sebenarnya? Cek Ciri Ciri, Ukuran & Asal Nama
Amerika Serikat (AS) masih menduduki urutan pertama negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia, yakni 94.089.418 kasus positif, 1.059.470 kasus kematian, dan 89.220.660 kasus sembuh, serta 3.809.288 kasus aktif yang tersisa.
Posisi kedua diisi oleh India yang mencatatkan 44.188.087 kasus positif, 526.772 kasus kematian, 43.516.071 kasus sembuh, dan 145.244 kasus aktif.
Selanjutnya ada Prancis yang menempati posisi ketiga di dunia dengan 34.117.888 kasus positif, 152.822 kasus kematian, 33.105.770 kasus sembuh, dan 859.296 kasus aktif.
Lalu Brasil menyusul menempati posisi keempat dengan mengonfirmasi 34.035.780 kasus positif, 680.239 kasus kematian, 32.790.294 kasus sembuh, dan 565.247 kasus aktif.
Serta posisi kelima Jerman dengan 31.307.020 kasus positif, 145.028 kasus kematian, 29.752.600 kasus sembuh, dan 1.409.392 kasus aktif.
Kemudian berturut-turut untuk posisi keenam hingga kesepuluh ditempati masing-masing oleh Inggris dengan 23.368.899 kasus positif, Italia 21.368.480 kasus positif, Korea Selatan 20.694.239 kasus positif, Rusia 18.746.886 kasus positif, dan Turki 16.295.817 kasus positif.
China Pening Covid Mudik, Lockdown Pulau
Pandemi Covid-19 masih terus melanda wilayah-wilayah yang berada di China.
Setelah Shanghai dan Beijing, kali ini gelombang infeksi telah menjalar luas di wilayah Pulau Hainan.
Dalam laporan Reuters, pulau resor yang berada di Laut China Selatan (LCS) itu telah melaporkan lebih dari 1.400 infeksi menular domestik bulan ini. Ini termasuk 982 kasus yang bergejala.
Hal ini pun mendorong otoritas setempat memberlakukan penguncian di beberapa titik pulau itu pada Senin (8/8/2022).
Baca juga: Terbaru! Terkuak Kenapa Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Lagi, Gejala Virus Corona Sekarang Berubah
Ini juga mempengaruhi kepercayaan pada sektor pariwisata dan perhotelan di pulau itu yang rentan terhadap pembatasan Covid-19.
Sekitar 25.000 wisatawan terdampar di salah satu kota terbesar pulau itu, Sanya, pada Minggu.
Meskipun kota-kota mengatakan turis dapat pergi setelah tes Covid, banyak yang frustasi dan khawatir dengan gangguan perjalanan yang dapat terjadi pada rencana mereka.
"Di kota Qionghai, yang dijadwalkan akan dikunci selama tiga hari, semua penerbangan di Bandara Qionghai Boao yang dijadwalkan pada hari Senin dibatalkan dengan alasan keamanan publik," tulis laporan itu.
Secara nasional, China melaporkan 807 infeksi corona yang ditularkan secara lokal pada Minggu.
Dari kasus itu, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan 324 bergejala dan 483 tidak menunjukkan gejala.
Tidak ada kematian baru sehingga kasus kematian nasional di China tidak berubah dan masih berada di angka 5.226.
Dengan adanya kasus ini, China telah mengkonfirmasi 231.266 kasus dengan gejala.
Ini juga termasuk termasuk pasien lokal dan pelancong internasional yang bergejala.
Gejala Virus Corona terbaru
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada akhir Juni 2022 memprediksi bahwa puncak gelombang subvaran Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada pertengahan Juli 2022.
Baca juga: Update Corona Indonesia: Kasus Baru Tembus 6000 dan Jakarta Dikepung Covid, Cek Situasi Wisma Atlet
Meskipun begitu, ia menyebut jika puncak gelombang tersebut tidak akan setinggi kasus yang diakibatkan varian sebelumnya.
"Kalau Omicron mungkin butuh satu sampai satu setengah bulan untuk sampai ke puncak, ini (BA.4 dan B.5) kurang dari satu bulan," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
"Jadi sudah sampai puncak, turun lagi. Itu sebabnya kenapa saya bilang minggu kedua minggu ketiga Juli-lah puncaknya kita lihat angkanya di mana," lanjutnya.
Varian Omicron Centaurus masuk Indonesia
Di tengah kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia, terdapat subvarian Omicron terbaru yang terdeteksi masuk ke Indonesia.
Varian tersebut adalah subvarian Omicron BA.2.75 atau sering disebut dengan Omicron Centaurus.
Budi menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan pantauan pada Omicron Centaurus yang telah tersebar ke 15 negara.
"Ini juga sudah masuk di Indonesia, satu ada di Bali karena kedatangan luar negeri, dua ada di Jakarta. Ya kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana,” ungkap Budi dikutip dari Sekretariat Kabinet RI, Senin (18/7/2022).
Gejala Omicron Centaurus
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bahwa tiga orang yang terinfeksi Omicron Centaurus di Indonesia tidak menderita gejala berat.
"Ada tiga kasus BA.2.75, semua kasus sederhana, tak terlalu berat," kata Dante dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Menurut keterangan para ahli, gejala infeksi dari Omicron Centaurus mirip dengan varian Omicron.
Berikut adalah gejala dari subvarian Omicron BA.2.75 atau Omicron Centaurus:
- Kehilangan penciuman (anosmia)
- Kehilangan rasa (ageusia)
- Muntah
- Diare
- Suhu tinggi atau demam
- Batuk baru yang terus menerus
- Sesak napas
- Merasa lelah
- Badan Nyeri
- Sakit kepala
Hidung tersumbat atau berair
Kehilangan selera makan.
Omicron Centaurus memiliki tingkat penularan yang relatif cepat, meskipun tingkat keparahannya lebih ringan dari varian Delta.
Dante menyebut jika masyarakat tidak perlu khawatir dengan Omicron Centaurus, hal tersebut dikarenakan Kemenkes sudah mendeteksi virus tersebut di Indonesia.
"Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2," ucap Dante.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.