Berita Nasional Terkini

Bharada E Sebut Tak Ada Pelecehan di Rumah Dinas, Istri Ferdy Sambo Menangis Sejak dari Magelang

Update terbaru kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bharada E mengatakan tak ada pelecehan yang terjadi di rumah dinas

Tribunnews
Muhammad Burhanuddin kuasa hukum Bharada E. Pengacara Bharada E menyebut istri Ferdy Sambo menangis sejak dari Magelang. Selain itu ia mengungkapkan tak ada pelecehan di rumah dinas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update terbaru kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bharada E mengatakan tak ada pelecehan yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, terungkap pula, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sudah menangis sejak perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Hal ini diungkapkan Bharada E melalui kuasa hukumnya, Muhammad Burhanuddin.

Baca juga: Beredar Foto Istri Irjen Ferdy Sambo dan 3 Ajudan, Bu Putri Pegang Tangan Brigadir J

Baca juga: Sosok Seali Syah, Mau Bongkar Skenario Ferdy Sambo yang Libatkan Suaminya, Pernah Bela Laura Anna

Muhammad Burhanuddin menyebut istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi telah menangis sejak perjalanan dari Magelang.

Burhanuddin mengungkapkan Putri mulai menangis sejak dari rumah yang berada di Magelang.

Namun terkait apakah rumah yang dimaksud rumah pribadi atau rumah dinas, Burhanuddin tidak menjelaskan secara detil.

Burhanuddin mengatakan hal ini didapatnya dari pengakuan Bharada E.

"Yang dicerita (Bharada E bercerita -red) itu ada masalah. Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang. Nangis-nangis dari rumah itu (rumah di Magelang)," tuturnya dalam Hotroom di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).

Selain itu, Burhanuddin mengungkapkan bahwa tidak ada pelecehan yang dialami oleh Putri Candrawathi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan berdasarkan pengakuan Bharada E.

"Kalau kejadian yang diungkap (Bharada E), motif di TKP tidak ada sama sekali (pelecehan seksual)," tuturnya.

Burhanuddin juga menceritakan peristiwa di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di mana Bharada E disebutnya sebagai penembak pertama kepada Brigadir J.

"Belum tertembak (sebelumnya). Yang nembak pertama Bharada E, yang nembak Bharada E," jelasnya.

Selain itu, dirinya juga menyebut, menurut pengakuan Bharada E, Brigadir J tidak dianiaya terlebih dahulu sebelum ditembak.

Baca juga: TERUNGKAP Peran 3 Jenderal Polisi Disikat Kapolri Dalam Kasus Brigadir J, Benny Ali juga Ferdy Sambo

"Kalau dari pengakuan Bharada (E) tidak ada penganiayaan," jelasnya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Putri Candrawathi melaporkan Brigadir J atas adanya dugaan pelecehan ke Polres Jakarta Selatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved