Berita Kukar Terkini
Nasib Wahana Kereta Gantung dan Sky Tower Terkini di Pulau Kumala Kukar
Sejumlah wahana permainan di destinasi wisata Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara ( Kukar), Kalimantan Timur, rusak
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sejumlah wahana permainan di destinasi wisata Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara ( Kukar), Kalimantan Timur, masih rusak.
Kondisi wahana permainannya seperti sky tower dan kereta gantung yang ada di Pulau seluas 76 hektare itu bahkan tergeletak mematung.
Untuk menanganinya, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara telah menjalin kerja sama dengan Akademi Teknik Mesin Industri Surakarta.
Akademi ini akan memberikan penilaian soal bisa atau tidaknya permainan diperbaiki.
Baca juga: Rencana Pembukaan Pulau Kumala Kukar Bagi Umum, Kios UMKM Mulai Disiapkan
Baca juga: Pemkab Kukar Beri Insentif Selama Tiga Tahun Bagi Investor yang Ingin Kelola Pulau Kumala Tenggarong
Baca juga: Pulau Kumala di Kukar Akan Dibuka pada Pekan Kedua Bulan Juli, Akses Masuk Pakai Transaksi Nontunai
“Hasil peninjauan kemarin, ada beberapa mesin dan wahana yang masih bisa diperbaiki seperti sky tower dan kereta gantung,” ujar Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kukar, Muhammad Ridha Fatrianta, Kamis (11/8/2022).
Kini, pihaknya tengah memastikan untuk segera menganggarkan biaya perbaikan semua fasilitas yang rusak di Pulau Kumala.
Mengingat, permainan-permainan tersebut sudah lama rusak dan Pulau Kumala memang sempat dikelola pihak swasta namun dikembalikan kepada Dinas Pariwisata Kukar pada 2017 lalu.
“Sejak saat itu juga, fasilitas di pulau tidak semuanya berfungsi,” jelasnya.
Untuk memperbaikinya, Pemkab Kukar pernah mencari perusahaan yang membuat sky tower dan kereta gantung.

Namun usahanya tak membuahkan hasil karena perusahaan pembuat permainan berasal dari luar negeri.
Pemkab Kukar masih membuka kesempatan bagi pihak swasta yang ingin mengelola Pulau Kumala Kukar.
Baca juga: Wahana Sangkar Burung di Pulau Kumala Segera Dioperasikan Dispar Kukar Lengkapi dengan Fasilitas Ini
Ini agar keuangan Pemkab tidak terbebani dengan biaya perawatannya.
“Pernah ada swasta yang berminat namun sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” pungkasnya. (*)