Ibu Kota Negara

Sambut IKN, UMKM di Penajam Paser Utara Dilatih Melek Digital

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku membuat masyarakat lokal terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus mampu mengh

Penulis: Nita Rahayu |
HO/HUMAS PEMKAB PPU
Pembukaan pelatihan digitalisasi bagi pelaku UMKM di PPU, Kamis (11/8/2022). HO/HUMAS PEMKAB PPU 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku membuat masyarakat lokal terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus mampu menghadapi persaingan usaha dari luar.

Untuk itu, para pelaku UMKM di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pun diberikan pelatihan, agar siap bersaing nantinya.

Hal itu seperti diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam, kepada TribunKaltim.co, Kamis (11/8/2022).

Ada tiga jenis pelatihan yang diberikan ke UMKM, yakni pembuatan e-katalog produk untuk pemasaran melalui e-market place, konten kreatif untuk pemasaran melalui media sosial, dan pembuatan profil usaha di era digital.

“Kami berharap seiring adanya pembangunan IKN ini masyarakat PPU juga harus bertransformasi untuk dapat bersaing dengan para pendatang baru yang memang berpotensi menguasai pasar ekonomi di wilayah administrasi PPU, “ ungkan Hamdam, saat membuka pelatihan dan edukasi pendampingan dan pemantauan peningkatan literasi baru pada pelaku usaha kecil dan sektor informasi melalui edukasi kecerdasan digital yang dilaksanakan oleh Universitas Gunadarma, Kamis (11/8/2022) di kantor Bupati PPU.

Baca juga: Warga Kukar yang Masuk Wilayah IKN Nusantara Kesulitan Urus Legalitas Tanah, Pemkab Temui ATR/BPN RI

Hamdam mengakui pemerintah memang harus berperan aktif serta bekerja sama dengan multi stakeholder agar kesejahteraan rakyat dapat terwujud.

Salah satunya, yakni bekerja sama dengan Universitas Gunadarma dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Forum Rektor Indonesia (FRI) dengan menggelar pelatihan terhadap pelaku UMKM di PPU.

"Tujuannya agar para pelaku usaha tersebut, dapat lebih memiliki daya saing dalam mengembangkan usahanya," tutur Hamdam.

Sementara itu Profesor Budi Hermana dari Universitas Gunadarma dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa program pendampingan ini merupakan salah satu aksi nyata Gerakan Indonesia Mandiri dari GNRM.

Gerakan Indonesia Mandiri adalah satu dari lima program revolusi mental. Empat gerakan lainnya adalah Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, dan Indonesia Bersatu.

“GNRM sendiri diartikan sebagai gerakan nasional yang bertujuan mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidup yang berorientasi pada kemajuan," jelasnya.

Baca juga: PKS PPU Harap Warga Lokal Diberdayakan di Pembangunan IKN Nusantara

Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 35 pelaku UMKM se Kabupaten PPU.

Para pelaku usaha tersebut juga mengapresiasi kebijakan Pemkab PPU dalam upaya mengembangkan industri masyarakat lokal menjadi lebih memiliki daya saing dan kompetitif. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved