Berita Internasional Terkini

Nyaris Kalah, Rusia Rombak Strategi Perang Terbaru Atasi Serangan Ukraina yang Dibantu Militer AS

Memasuki bulan kelima, Rusia nyaris kalah dan merombak strategi perang terbaru untuk atasi Ukraina yang dibantu AS.

theconversation
Ilustrasi bendera Rusia dan Ukraina. Memasuki bulan kelima peperangan, Rusia nyaris kalah hadapi serangan Ukraina yang selalu unggul dan hebat berkat bantuan alat militer canggih dari Amerika Serikat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki bulan kelima peperangan Rusia dan Ukraina, Ukraina makin memperlihatkan keunggulan dan kehebatan perlawanannya.

Hal itu tidak terlepas dari pasokan bantuan militer dari Amerika Serikat kepada Ukraina yang berhasil mengalahkan pasukan Rusia.

Hingga Rusia nyaris mendekati kekalahan dan rombak strategi perang terbaru untuk mengatasi serangan Ukraina yang dibantu oleh alat militer canggih Amerika Serikat.

Baca juga: KEKUATAN Baru Ukraina Hancurkan 9 Pesawat Tempur Rusia, Putin dalam Masalah, Benarkah?

Untuk diketahui Amerika Serikat memberikan bantuan alat militer sistem roket canggihnya pada Ukraina.

Sistem roket canggihnya itu bernama HIMARS. 

Dan menurut salah satu pejabat di Ukraina, HIMARS inilah yang membuat pasukan Rusia mengalami keadaan putus asa.

Baca juga: Balas Invasi dan Serangan Rusia di Pembangkit Nuklir, Ukraina Berhasil Hancukan 9 Pesawat Tempur

Oleh karena itu, Rusia membuat taktik terbarunya.

Sebagaimana dilansir dari newsweek, Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa taktik baru yang digunakan Rusia ini disebut sebagai dispersi. 

Danilov menambahkan pernyataannya.

"Mereka (pasukan Rusia) sekarang mengurangi penumpukan amunisi, dll. Tapi itu tidak membantu mereka," ungkap Danilov dikutip dari newsweek, Kamis (11/8/2022).

Hal itu diberlakukan melihat adanya bantuan alat militer canggih HIMARS.

HIMARS Amerika Serikat di Ukraina, 16 di antaranya telah dikirim ke negara yang dilanda perang sejauh ini, telah mendapat perhatian dalam beberapa pekan terakhir atas keberhasilan mereka dilaporkan dalam serangan terhadap Rusia.

Lusinan depot amunisi Rusia termasuk di antara target yang dilaporkan dihancurkan Ukraina, menjelaskan mengapa Rusia mungkin mencoba untuk membubarkan amunisinya.

Menurut pabrikan HIMARS Lockheed Martin, sistem tersebut memiliki jangkauan yang diakui dan terbukti hingga 300 kilometer, setara dengan sekitar 186 mil.

Dan dapat menghasilkan serangan presisi jarak jauh yang cepat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved