Virus Corona
Siapkan Balasan Mematikan! Adik Kim Jong Un Akan Balas Korea Selatan Terkait Penyebaran Virus Corona
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyalahkan wabah virus Corona atau covid-19 gara-gara Korea Selatan.
Meski begitu, para ahli penyakit menular meragukan klaim Korea Utara tersebut.
Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini situasi Covid-19 di Korea Utara semakin buruk, bukan lebih baik, di tengah ketiadaan data independen.
KCNA mengatakan pasukan perawatan kesehatan telah bergerak cepat dalam siaga tinggi dan upaya untuk mendeteksi dan membasmi epidemi, sampai pasien terakhir pulih sepenuhnya.
Mereka mengungkapkan 204 pasien demam sedang dalam perawatan pada Jumat (29/7/2022).
Menurut analis Korea Utara, seperti dilansir Kompas.com, deklarasi kemenangan Pyongyang melawan Covid-19, berkemungkinan akan membuka pintu bagi pemulihan perdagangan yang lama terhambat karena pandemi.
Volume perdagangan di Korea Utara anjlok 17,3 persen tahun lalu di tengah penutupan perbatasan yang ketat.
Korea Utara pada awal tahun ini dilaporkan memulai kembali operasi kereta barang dengan China.
Tetapi mereka menangguhkannya lagi pada April karena meningkatnya kekhawatiran penyebaran virus Corona.
Setelah menegaskan berhasil menahan masuknya virus Corona ke Korea Utara sejak awal pandemi, negara tertutup itu akhirnya mengungkapkan tengah mengalami wabah Covid-19 pada Mei lalu.
Rezim Kim Jong-un tersebut pun menyalahkan benda asing yang ditiup angin serta balon udara dari Korea Selatan sebagai penyebab wabah Covid-19 di Korea Utara.
Cara Unik Korea Utara Atasi Covid-19, Cukup Minum Teh dan Obat Tradisional
Belum lama ini, Kim Jong Un melakukan inspeksi di apotek yang ada di Korea Utara terkait meningkatnya wabah Virus Corona atau Covid-19.
Baca juga: Update Virus Corona Indonesia Terbaru, Kasus Baru Turun Tapi Jumlah Pasien Meninggal Bertambah Lagi
Dengan mengenakan masker, Kim Jong Un menyesali pengiriman obat yang lambat.
Secara terpisah, pemimpin Korea Utara telah mengkarantina ratusan ribu pasien yang diduga terinfeksi Covid-19.