Berita Kukar Terkini
Underpass Perlintasan Batu Bara di Tabang Bisa Digunakan, Bupati Kukar: Bagian dari Pembangunan
Keberadaan underpass atau perlintasan batu bara di bawah jalan, di Desa Muara Ritan, Kecamatan Tabang sudah bisa digunakan
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Keberadaan underpass atau perlintasan batu bara di bawah jalan, di Desa Muara Ritan, Kecamatan Tabang sudah bisa digunakan.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah baru-baru saja secara khusus bertandang ke Tabang untuk meresmikan pengoperasian underpass itu.
Underpass sepanjang 18 meter tersebut dibangun oleh PT Bayan Group Tabang, dan telah dirampungkan pada Desember 2021 lalu.
Peresmiannya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, disaksikan Presiden Direktur Bayan Group Dr Dato Law Tuck Kwong.
Baca juga: Disdukcapil Kukar Percepat Pemutakhiran Data Kependudukan Jelang Pemilu 2024
Baca juga: 7 Kriteria Desa Wisata ala ADWI, Desa Pela Kukar Siap Menerapkan
Baca juga: Tarif Homestay di Desa Wisata Pela Kukar Hanya Rp 150 Ribu, Simak Fasilitas dan Daya Tariknya
"Underpass ini bagian dari pembangunan jembatan di sungai Belayan. Karena ada dua jembatan yang dibangun, yakni jembatan untuk rolling batu bara dan jembatan untuk umum,” ujarnya.
Sarana dan prasarana yang dibangun oleh Bayan Group, kata Edi Damansyah, berkaitan dengan pembangunan jalan.
Yakni menghubungkan dari Kecamatan Tabang ke Muara Pahu di Kabupaten Kutai Barat, yang jaraknya mencapai 100 kilometer.
Meskipun, jalan itu juga digunakan untuk mengangkut batu bara yang dieksplorasi dari Tabang ke Sungai Mahakam, melewati Muara Pahu.
Menurut Edi, keberadaan jalan dan jembatan itu sangat besar. Khususnya untuk jalan umum yang menghubungkan jalan poros ke Kutai Barat, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.
Mengingat, ada beberapa desa di Kutai Kartanegara yang infrastrukturnya belum juga terhubung dengan jalan poros Kukar.
“Kami akan mempersiapkan pembangunan jalan dari titik jembatan ini ke sungai Lunuq," kata Edi Damansyah.
"Karena ada beberapa desa yang infrastrukturnya belum terhubung secara langsung dengan jalan Kabupaten,” sambungnya.
Baca juga: Menelusuri Keistimewaan Desa Pela di Kukar, 50 Besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia
Edi menambahkan, adanya jembatan tersebut menjadi daya ungkit tersendiri dalam mengembangkan ekonomi, seperti angkutan orang dan barang menjadi lebih lancar.
“Saya berharap, seluruh komponen masyarakat, kepala adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bisa bersatu memberikan dukungan keberadaan Investasi,” harapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.