Ibu Kota Negara

Alasan Sepaku Kawasan IKN Nusantara di Kaltim Rentan Kerawanan Pangan

Sepaku yang merupakan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dinyatakan sebagai daerah di Penajam Paser Utara yang ketahanan pangannya rentan.

Editor: Budi Susilo
HO/Pemprov Kaltim
ILUSTRASI lahan persawahan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sepaku yang merupakan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dinyatakan sebagai daerah di Penajam Paser Utara yang ketahanan pangannya rentan. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sepaku yang merupakan kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dinyatakan sebagai daerah di Penajam Paser Utara yang ketahanan pangannya rentan.

Pemerintah pusat telah menentukan lokasi ibu kota baru Republik Indonesia berada di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yakni persisnya di Kecamatan Sepaku. 

Dijelaskan oleh Plt Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam, meski Penajam Paser Utara meraih prestasi yang membanggakan.

Namun beberapa desa di Penajam Paser Utara faktanya hingga kini masih mengalami rentan ketahanan pangan.

Baca juga: Bukan Kota Biasa, Jokowi Sebut IKN Nusantara Kota Rimba dengan Pelayanan Kelas Dunia

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Penajam Paser Utara, bahwa ada delapan desa yang berpotensi mengalami hal tersebut.

Tersebar di Kecamatan Babulu, Kecamatan Sepaku, hingga Kecamatan Penajam.

Untuk wilayah Babulu ada desa Babulu Laut dan Babulu Rintik, di Kecamatan Sepaku ada Desa Binuang dan Mentawir.

"Di Kecamatan Penajam ada Desa Sesumpu, Riko, Bukit Subur dan Kampung Baru," kata Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan PPU, Gajali beberapa waktu lalu.

Baca juga: Terapkan Creative Financing, Bambang Jamin 2024 IKN Nusantara Sudah Bisa Dinikmati

Masuknya desa-desa tersebut dalam kategori rentan kerawanan pangan ditengarai beberapa sebab.

Mulai dari akses transportasi yang menyulitkan pangan masuk ke daerah tersebut.

Hingga kurangnya lahan pertanian yang tersedia, dibandingkan dengan jumlah penduduk di desa terebut.

"Indikator ini diambil dari berbagai sektor, sarana transportasi kurang bagus sehingga akses pangan kedaerah itu tidak ada," ujarnya.

Baca juga: Soal Pembangunan IKN, Akses Jalan Penghubung dengan IKN Nusantara Segera Dikerjakan

Jumlah kios yang menjual pangan, didesa-desa juga menjadi indikator sehingga desa tersebut dikatakan rentan rawan pangan.

"Kalau akses kesana ada dan kita bisa kesana tapi tidak ada penjual akhirnya menjadi rentan daerah itu," terangnya.

Kinerja Ketahanan Pangan

Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meraih penghargaan kategori ketahanan pangan sebagai terbaik ketiga, oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Hal tersebut seperti dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam, kepada TribunKaltim.co.

Area jalan pintu masuk ke kawasan titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Area jalan pintu masuk ke kawasan titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Kata Hamdam, capaian itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi Benuo Taka.

"Terimakasih kepada para stakeholder yang telah bekerja dengan semaksimal mungkin sehingga dapat bekerja dengan pencapaian yang lumayan membanggakan lah," ungkapnya Selasa (16/82022).

Baca juga: Menatap Hadirnya Ibu Kota Negara, Desa Karya Jaya Kukar Berupaya Transformasi Inklusif

Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa kebijakan yang selama ini, belum maksimal memberikan dukungan terhadap stakeholder terkait dibidang tersebut.

"Kita rasakan bahwa kebijakan kita juga belum maksimal memberikan support terhadap pencapaian itu, tapi teman-teman bisa mencapai prestasi yang membanggakan itu perlu diapresiasi," jelasnya.

Selain prestasi di bidang ketahanan pangan sebagai peringkat ketiga, Penajam Paser Utara juga mendapatkan prestasi lain di tingkat yang sama, yakni pada bidang peningkatan kinerja ketahanan pangan

(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved