Berita Nasional Terkini
PKS Kritik Jokowi Cuma Pidato Mimbar: Kedaulatan Pangan Surplus, Tapi Kenapa Masih Impor?
Partai Keadilan Sejahtera alias PKS kritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi cuma pidato mimbar: kedaulatan pangan surplus, tapi kenapa masih impor?
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Keadilan Sejahtera alias PKS kritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ya, PKS menyebut Jokowi hanya sebatas pidato mimbar.
Klaim Jokowi soal kedaulatan pangan surplus disoal.
Lantaran pemerintah Jokowi sampai saat ini masih melakukan aktifitas impor.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: 5 Masukan Politisi PDIP Atas Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi, Ada soal Keberlanjutan IKN Nusantara
Melansir Kompas.TV, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengomentari pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
PKS berharap, apa yang disampaikan Presiden Jokowi tidak hanya sebatas pidato di mimbar tapi harus menjadi realita.
Demikian Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2022).
“Sebagai partai oposisi saya apresiasi seluruh tekad yang baik. Tetapi tidak boleh hanya sebatas pidato di mimbar, tapi harus jadi realita dalam kehidupan masyarkat,” ucap Jazuli Juwaini.
“Kalau serius, sebagai umat beragama mengajarkan optimisme. Tetapi harus dibarengi keseriusan dan tanggung jawab. Insya Allah akan terwujud.”
Baca juga: Alasan Jokowi Kenakan Paksian, Pakaian Adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR
Jazuli lebih lanjut menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi mengandung tekad yang ingin untuk diwujudkan.
“PR nya adalah bagaimana upaya serius mewujudkan tekad dan keinginan itu secara implementatif dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Dalam koreksinya, PKS mempertanyakan soal materi pidato kenegaraan Presiden Jokowi yang mengatakan soal kedaulatan pangan Indonesia surplus.
Pasalnya, kata Jazuli, jika memang kedaulatan pangan Indonesia surplus kenapa masih melakukan impor.
“Kedaulatan pangan kita surplus. Tapi kalo surplus kenapa di impor juga, itu yang penting karena mengganggu pasar petani,” ucap Jazuli.
Baca juga: Dengarkan Pidato Bersama Presiden Jokowi, Rahmad Masud Dukung Upaya Pemerintah Majukan Indonesia