Berita Penajam Terkini

Efek Buruk Jika Bendungan Telake tak Direalisasi, Lahan Pertanian Dikhawatirkan Jadi Lahan Properti

Lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, jika tidak didukung fasilitas penunjang terutama kebutuhan air, dikhawatirkan beralih jadi property.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Lahan pertanian di khawatirkan akan beralih menjadi properti jika tidak didukung fasilitas pemenuhan kebutuhan air. (TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), jika tidak didukung fasilitas penunjang terutama kebutuhan air, maka dikhawatirkan akan beralih menjadi lahan properti.

Hal itu seperti diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) PPU Nicko Herlambang kepada TribunKaltim.co.

Kata Nicko, saat ini produktifitas pertanian di PPU belum maksimal, lantaran tidak ada penunjang kebutuhan air untuk para petani.

Padahal, Benuo Taka digadang-gadang akan menjadi daerah food estate dan lumbung pangan untuk masyarakat Ibu Kota Negara (IKN) nantinya.

Baca juga: Pemkab Penajam Paser Utara Surati Pemerintah Pusat, Minta Kejelasan Pembangunan Bendungan Telake

"Yang menjadi catatan penting adalah disektor pertanian di PPU dan Paser, kenapa selalu gagal menjadi food estate yang diharapkan karena memang tidak memiliki penunjang untuk kebutuhan air," ungkapnya Kamis (18/7/2022).

Untuk itu, diungkapkan Nicko perlunya realisasi pembangunan bendung Telake untuk pemenuhan kebutuhan air tersebut.

Jika hal itu tidak diakomodir, maka juga dikhawatirkan akan berdampak pada masifnya pengalihan lahan pertanian menjadi properti, seiring pemindahan IKN ini.

Baca juga: Cuaca Kabupaten Penajam Paser Utara Hari Ini, Kamis 18 Agustus, Cenderung Berawan Sepanjang Hari

"Masyarakat kita adalah petani sebagian, tidak mungkin dengan pindahnya IKN tiba-tiba jadi PNS, itu tetap jadi petani dan ada lahan yang harus dikerjakan, tapi kalau lahan tadi tidak dapat support yang bagus terhadap kebutuhan air dan lain-lain, otomatis lahan itu akan berpindah tangan ke pengembang properti dan kita tidak bisa mencegah karena memang lahannya tidak produktif," tegasnya.

Selain menyampaikan hal itu kepada pemerintah pusat melalui surat, dalam waktu dekat pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS), terkait hal tersebut.

Baca juga: Update Covid-19 di Penajam Paser Utara, Rabu 17 Agustus, Tambahan Lima Pasien Sembuh

"Kami akan bertemu untuk menanyakan kelanjutannya sepeti apa, karena tanpa ada pembangunan bendungan ini kita tidak bisa menopang pangan di Nusantara dengan cukup kuat nantinya," paparnya.

"Harapan kita ke pemerintah pusat, hal ini segera dilakukan, karena kalau tidak disikapi dengan baik kita akan mengalami kesulitan pangan kedepannya," tandasnya. (*)

KUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved