Berita Internasional Terkini

Perang dengan Ukraina Makin Panas, China dan Negara-negara Sahabat Kirim Pasukan ke Rusia

China dan sejumlah negara sahabat Rusia mengirimkan pasukan ke Moskow di tengah perang yang masih terjadi di Ukraina.

Olga MALTSEVA / AFP
Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Kini, dikabarkan China dan sejumlah negara sahabat lainnya bakal mengirimkan pasukan ke Rusia. (Olga MALTSEVA / AFP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Perang antara Rusia dengan Ukraina diprediksi bakal semakin panas, setelah China dikabarkan akan mengirimkan pasukannya.

China dikabarkan akan segera mengirimkan pasukannya ke Rusia di tengah perang yang masih terjadi Ukraina.

Bukan tidak mungkin pasukan China akan bergabung dengan Rusia di medan perang melawan Ukraina yang didukung oleh Amerika Serikat.

Namun, kedatangan pasukan China ke Rusia merupakan salah satu bentuk kerja sama antara kedua negara di bidang militer.

Pasukan China akan menjalani latihan militer di Rusia.

Tentara Ukraina di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk pada 15 Agustus 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Kini, dikabarkan Korea Utara akan mengirim warganya ke wilayah Ukraina, hal ini menuai reaksi keras dari Amerika Serikat. (Anatolii Stepanov / AFP)
Tentara Ukraina di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk pada 15 Agustus 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Kini, dikabarkan Korea Utara akan mengirim warganya ke wilayah Ukraina, hal ini menuai reaksi keras dari Amerika Serikat. (Anatolii Stepanov / AFP) (Anatolii Stepanov / AFP)

Selain China, negara lain yang bergabung dalam latihan militer termasuk India, Belarus, Mongolia, Tajikistan dan negara-negara lain.

Kementerian pertahanan China mengatakan, partisipasi Beijing dalam latihan bersama itu tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini.

Pada bulan Juli, Moskow mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan “Vostok” (timur) dari tanggal 30 Agustus hingga 5 September, bahkan saat perang yang memakan biaya besar di Ukraina.

Baca juga: Bukan Bantu Lawan Ukraina, Pasukan China ke Rusia Latihan Militer Bersama

Baca juga: Moskow Kirim Angkatan Bersenjatan ke Ukraina Membuat Ekonomi Rusia Babak Belur Hancur

Dikatakan pada saat itu bahwa beberapa pasukan asing akan berpartisipasi, tanpa menyebutkan nama mereka.

Kementerian pertahanan China mengatakan partisipasinya dalam latihan itu adalah bagian dari perjanjian kerja sama tahunan bilateral dengan Rusia.

“Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara yang berpartisipasi."

"(Juga) meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi, dan memperkuat kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan,” katanya, seperti dilansir The Guardian.

Di bawah Xi Jinping dan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, Beijing dan Moskow telah tumbuh semakin dekat.

Setahun yang lalu bulan ini, Rusia dan China mengadakan latihan militer bersama di utara-tengah China yang melibatkan lebih dari 10.000 tentara.

Baca juga: Peperangan Rusia Ukraina Makin Mencekam, Afrika Berpihak Pada Putin hingga Tawaran Prancis Ditolak

Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, memuji latihan Sibu/Kerjasama-2021 di Ningxia China dan menyarankan latihan tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved