Berita Nasional Terkini
Profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang Ditangkap KPK, Ada Dua OTT di Bandung dan Lampung
Simak profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK. Namun, KPK belum menjelaskan dugaan korupsi Rektor Unila
TRIBUNKALTIM.CO - Penangkapan Rektor Universitas Lampung ( Unila ), Prof Dr Karomani dibenarkan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan penangkapan Rektor Unila tersebut dan saat ini Karomani tengah diperiksa di Gedung KPK, Jakarta.
Simak profil Karomani, Rektor Unila yang diitangkap KPK di dalam artikel ini.
Sementara itu, pihak Universitas Lampung melalui juru bicaranya mengatakan belum mendapatkan penjelasan dari KPK.
Bahkan Unila menyebut kabar penangkapan Rektor Unila, Karomani sebagai hoax.
Pihak Unila masih menunggu rilis resmi dari KPK.
Juru Bicara (Jubir) Universitas Lampung (Unila) Nanang Trenggono mengatakan, "Kalau ditangkap KPK itu hoax.
Saya tidak tahu tapi yang pastinya rektor dan warek (wakil rektor) beserta jajaran ke Lembang Jawa Barat."
Baca juga: Kantor Bupati Pemalang serta OPD Digeledah KPK, Dugaan Kasus Jual Beli Jabatan
Menurut Jubir Unila, Rektor Unila ke Lembang Jawa Barat untuk memberikan apresiasi atas indeks kinerja utama (IKU) para karyawan.
"Karena IKU Unila itu suskes makanya ke Lembang merencanakan untuk tahun depannya itu agar suskes juga," kata dia.
"Saya tidak bisa mengatakan benar atau tidaknya (OTT KPK). Saya menunggu rilis resmi dari KPK saja," kata Nanang seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Juru Bicara Universitas Lampung Sebut Hoaks Rektor Prof Karomani Terjaring OTT KPK.
Prof Karomani disebut ada kegiatan di Lembang sejak kemarin 17 Agustus 2022.
Selain itu ada juga kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mempertajam dalam peningkatan IKU.
OTT KPK di Dua Wilayah
Hingga saat ini Ali Fikri belum menjelaskan lebih lanjut terkait tindak pidana korupsi yang menjerat Karomani.
“Tim KPK masih menggali keterangan dan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang ditangkap,” kata Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com
Ali mengatakan, KPK melakukan operasi tangkap tangan di dua wilayah, yakni Bandung, Jawa Barat dan Lampung, pada Sabtu dini hari.
Menurut Ali, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat.
Baca juga: DPRD PPU Dukung Upaya KPK Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Perumda Benuo Taka
Meski demikian, KPK belum mengumumkan dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Karomani.
“Perkembangannya akan segera disampaikan,” ujar Ali.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku belum mengetahui informasi soal rektor yang ditangkap KPK.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek Nizam mengatakan, jika terdapat rektor yang terjerat kasus korupsi, maka hal ini bertentangan dengan misi perguruan tinggi.
“Sebagai garda moral dan etika yang bersih dari tindakan korupsi,” ujar Nizam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Profil Profesor Karomani, Rektor Unila
Dikutip TribunKaltim.co dari TribunLampung.co.id di artikel berjudul Prof Karomani berhasil membawa Unila raih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), Rektor Unila mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak.
Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 lalu di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat rektor Universitas Lampung pada tahun 2019 lalu.
Baca juga: Bupati Pemalang Jateng Diduga Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
Setelah Prof Karomani menjabat ada penambahan guru besar cukup banyak.
Rincinya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang. Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.
Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.
“Saat ini, kita juga sedang memproses 30 calon guru besar. Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya waktu itu.
Tidak hanya itu, selama berada di bawah pimpinan Prof Karomani, Universitas Lampung juga memeliki peningkatan dalam bidang lainnya.
Seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Menurut Prof Karomani saat itu PNBP Unila sempat menurun dari Rp 283 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp277 miliar tahun 2020.
Akan tetapi PNBP Unila kembali meningkat menjadi Rp 331 miliar tahun 2021.
Pencapaian lain, sepanjang dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp764 juta bagi mahasiswa berprestasi.
Unila juga mengambil peran dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta puluhan prestasi lainnya.
Atas capaian itu, Prof Karomani mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Unila yang telah bersinergi dan bekerja sama hingga Unila meraih banyak pencapaian selama masa kepemimpinannya.
Rektor Periode 2019-2023

Diketahui Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung dalam pemilihan rektor pada bulan Oktober 2019 lalu di Ruang Sidang Gedung Rektorat Unila.
Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung mengalahkan dua kandidat lainnya. Yaitu Prof Bujang Rahman dan Prof Muhammad Kamal.
Prof Karomani menang telak dengan memperoleh sebanyak 44 suara dari 72 jumlah suara sah.
Sedangkan Prof Bujang Rahman mendapat 22 suara dan Prof Muhammad Kamal hanya enam suara.
Prof Karomani sebelum menjadi Rektor Universitas Lampung, menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Juga sebagai dosen Jurusan Ilmu Komunikasi.
Prof Karomani menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung.
Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Padjadjaran Bandung.
Prof Karomani sebagai Rektor Universitas Lampung terpilih mempunyai visi, Mewujudkan Universitas Lampung yang Unggul Berdaya Saing Regional dan Internasional.
Untuk membawa Universitas Lampung ke kancah Internasional, 2022 ini Unila memiliki agenda mewujudkan World Class University.
Rektor Unila Prof Karomani bersama tim terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Heryandi, Wakil Rektor PKTIK Prof. Suharso, dan Kepala UPT PKLI Dr. Ayi Ahadiat, menghadiri undangan konferensi EduData Summit 2022 Conference di New York, Amerika.
Konferensi EduData Summit 2022 diselenggarakan QS Quacquarelli Symonds, sebuah penyedia layanan, analitik, dan wawasan terkemuka di dunia untuk pendidikan tinggi.
Penyelenggaraan konferensi dilakukan mulai 8 hingga 10 Juni 2022 di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York.
QS, terkenal di dunia dengan sebutan QS World University Rankings, dan juga jaringan pendidikan tinggi terbesar di dunia yang menghubungkan para stakeholder melalui beberapa konferensi pendidikan tinggi.
Konferensi ini bertujuan membantu mendorong keunggulan akademik dan inovasi, mempromosikan inklusi,
dan mendorong diskusi multilateral.
EduData Summit adalah forum kelas dunia untuk pendidik berbasis data, platform strategist, data scientists, Chief Information Officer (CIO), dan lainnya untuk mendiskusikan dan berbagi praktik terbaik terkait big data, analitik prediktif, analitik pembelajaran dan pendidikan.
Konferensi tahun ini merupakan kegiatan ketujuh kalinya yang mempertemukan delegasi internasional dari bisnis dan investor, pemerintah, organisasi multilateral, serta mitra pembangunan untuk berbagi visi dan pengalaman mereka dengan tema “The Virtuous Circle: Sustainable and inclusive life-long learning through EduData”.
Topik diskusi yang dibahas pada konferensi ini meliputi bagaimana data berkontribusi pada akses yang sama ke pendidikan, melacak keberhasilan inisiatif yang mendorong pembelajaran berkelanjutan, bagaimana industri mempengaruhi konten kursus, perubahan tuntutan pengusaha dan karyawan, serta bagaimana kebijakan pemerintah sumber daya langsung terhadap sektor tertentu, atau memiliki insentif untuk jurusan tertentu.
Edu Data Summit menghadirkan tujuh pembicara, meliputi Inderpal Bhandari selaku Global Chief Data Officer, IBM, Ria Cheruvu, AI Lead Ethics Architect, Intel Philip Cotton, Head of Scholars Program dari Mastercard Foundation, Robert Kirkpatrick, Executive Director, UN Global Pulse, Sally Jeffery, Global education and skills network leader, PwC, Kate Brandt, Chief Sustainability Officer Google, dan Gabriela Ramos, Assistant Director-General for Social and Human Sciences, UNESCO.
Baca juga: Surya Darmadi Dipastikan Kabur ke Luar Negeri, Kini Masuk DPO KPK
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.