Berita Nasional Terkini
Siapa Prof Karomani? Rektor Unila yang Ditangkap KPK, Jubir Kampus Sempat Sebut Hoaks
Siapa Prof Karomani? rektor Unila yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jubir kampus sempat sebut hoaks.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Rektor Unila, Prof Karomani jadi sorotan publik.
Lantaran Prof Karomani dikabarkan kena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK.
Ya, Prof Karomani diduga tersandung kasus korupsi.
Kabarnya ia ditangkap di Jawa Barat.
Siapa Prof Karomani? rektor Unila yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kendati telah dibenarkan pejabat KPK, namun jubir kampus UNILA sempat menyebut kabar tersebut hoaks.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: ALASAN Sebenarnya Mardani Maming Menghilang Sebelum Serahkan Diri ke KPK, Tolak Dikatakan Buronan
Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Karomani.
Selama menjadi rektor, Prof Karomani berhasil membawa Universitas Lampung (Unila) raih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Universitas Lampung mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak.
Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 lalu di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat rektor Universitas Lampung pada tahun 2019.
Setelah Prof Karomani menjabat ada penambahan guru besar cukup banyak.
Rincianya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang.
Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.
Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.
Baca juga: Selain Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo di Pusaran Kasus Dugaan Suap, KPK dan PPATK Turun Tangan
“Saat ini, kita juga sedang memproses 30 calon guru besar. Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya waktu itu.
Tidak hanya itu, selama berada di bawah pimpinan Prof Karomani, Universitas Lampung juga memeliki peningkatan dalam bidang lainnya.
Menurut Prof Karomani saat itu PNBP Unila sempat menurun dari Rp 283 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp 277 miliar tahun 2020.
Unila kembali meningkat menjadi Rp 331 miliar tahun 2021.
Pencapaian lain, sepanjang dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp764 juta bagi mahasiswa berprestasi.
Baca juga: Profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang Ditangkap KPK, Ada Dua OTT di Bandung dan Lampung
Unila juga mengambil peran dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta puluhan prestasi lainnya.
Atas capaian itu, Prof Karomani mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Unila yang telah bersinergi dan bekerja sama hingga Unila meraih banyak pencapaian selama masa kepemimpinannya.
Selain itu, capaian Karomani turut berdampak pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Rp 54 miliar.
PNBP Unila meningkat setelah Prof Karomani menjabat Rektor Universitas Lampung mulai tahun 2019. Sedangkan peningkatan PNBP terdata rentang tahun 2020 dan 2021.
Awal Prof Karomani menjabat Rektor Universitas Lampung, PNBP Unila turun jadi Rp 277 miliar pada tahun 2020.
Padahal tahun sebelumnya, 2019 PNBP Unila tercatat sebesar Rp 283 miliar.
Kemudian PNBP itu meningkat lagi dari tahun 2020 ke 2021 sebesar Rp 54 miliar, jadi Rp 331 miliar.
Bahkan PNBP 2021 sebesar Rp 331 miliar itu pun lebih besar dari PNBP tahun 2019 yang hanya Rp 283 miliar.
Baca juga: Bupati Pemalang Jateng Diduga Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
Penangkapan oleh KPK
Penangkapan Rektor Universitas Lampung ( Unila ), Prof Dr Karomani dibenarkan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan penangkapan Rektor Unila tersebut dan saat ini Karomani tengah diperiksa di Gedung KPK, Jakarta.
Sementara itu, pihak Universitas Lampung melalui juru bicaranya mengatakan belum mendapatkan penjelasan dari KPK.
Bahkan Unila menyebut kabar penangkapan Rektor Unila, Karomani sebagai hoax.
Pihak Unila masih menunggu rilis resmi dari KPK.
Juru Bicara (Jubir) Universitas Lampung (Unila) Nanang Trenggono mengatakan, "Kalau ditangkap KPK itu hoax.
Saya tidak tahu tapi yang pastinya rektor dan warek (wakil rektor) beserta jajaran ke Lembang Jawa Barat."
Baca juga: Selain Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo di Pusaran Kasus Dugaan Suap, KPK dan PPATK Turun Tangan
Menurut Jubir Unila, Rektor Unila ke Lembang Jawa Barat untuk memberikan apresiasi atas indeks kinerja utama (IKU) para karyawan.
"Karena IKU Unila itu suskes makanya ke Lembang merencanakan untuk tahun depannya itu agar suskes juga," kata dia.
"Saya tidak bisa mengatakan benar atau tidaknya (OTT KPK). Saya menunggu rilis resmi dari KPK saja," kata Nanang seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Juru Bicara Universitas Lampung Sebut Hoaks Rektor Prof Karomani Terjaring OTT KPK.
Prof Karomani disebut ada kegiatan di Lembang sejak kemarin 17 Agustus 2022.
Selain itu ada juga kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mempertajam dalam peningkatan IKU.
OTT KPK di Dua Wilayah
Hingga saat ini Ali Fikri belum menjelaskan lebih lanjut terkait tindak pidana korupsi yang menjerat Karomani.
“Tim KPK masih menggali keterangan dan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang ditangkap,” kata Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com
Ali mengatakan, KPK melakukan operasi tangkap tangan di dua wilayah, yakni Bandung, Jawa Barat dan Lampung, pada Sabtu dini hari.
Menurut Ali, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat.
Baca juga: Surya Darmadi Dipastikan Kabur ke Luar Negeri, Kini Masuk DPO KPK
Meski demikian, KPK belum mengumumkan dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Karomani.
“Perkembangannya akan segera disampaikan,” ujar Ali.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku belum mengetahui informasi soal rektor yang ditangkap KPK.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek Nizam mengatakan, jika terdapat rektor yang terjerat kasus korupsi, maka hal ini bertentangan dengan misi perguruan tinggi.
“Sebagai garda moral dan etika yang bersih dari tindakan korupsi,” ujar Nizam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Profil Profesor Karomani, Rektor Unila
Dikutip TribunKaltim.co dari TribunLampung.co.id di artikel berjudul Prof Karomani berhasil membawa Unila raih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), Rektor Unila mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak.
Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 lalu di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat rektor Universitas Lampung pada tahun 2019 lalu.
Setelah Prof Karomani menjabat ada penambahan guru besar cukup banyak.
Rincinya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang. Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.
Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.
“Saat ini, kita juga sedang memproses 30 calon guru besar. Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya waktu itu.
Tidak hanya itu, selama berada di bawah pimpinan Prof Karomani, Universitas Lampung juga memeliki peningkatan dalam bidang lainnya.
Seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Menurut Prof Karomani saat itu PNBP Unila sempat menurun dari Rp 283 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp277 miliar tahun 2020.
Akan tetapi PNBP Unila kembali meningkat menjadi Rp 331 miliar tahun 2021.
Pencapaian lain, sepanjang dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp764 juta bagi mahasiswa berprestasi.
Unila juga mengambil peran dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta puluhan prestasi lainnya.
Atas capaian itu, Prof Karomani mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Unila yang telah bersinergi dan bekerja sama hingga Unila meraih banyak pencapaian selama masa kepemimpinannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jejak Rektor Unila yang Ditangkap KPK: Raih Penghargaan MURI Pengukuhan Profesor Terbanyak, https://www.tribunnews.com/regional/2022/08/20/jejak-rektor-unila-yang-ditangkap-kpk-raih-penghargaan-muri-pengukuhan-rektor-terbanyak?page=all