Berita Nasional Terkini

Surya Paloh Temui Jokowi Selama 1 Jam, Kabar Nasdem hingga Isu Reshuffle Kabinet yang Berhembus

Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi selama 1 jam jadi perhatian. Kabar terbaru Nasdem hingga isu reshuffle kabinet yang berhembus

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai Nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019) lalu. Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi selama 1 jam jadi perhatian. Kabar terbaru Nasdem hingga isu reshuffle kabinet yang berhembus 

TRIBUNKALTIM.CO - Pertemuan Ketua Umum ( Ketum ) Partai Nasdem, Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Istana mengundang perhatian

Kader Nasdem menyebut pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh tersebut hanyalah pertemun rutin biasa saja.

Namun, ada kabar lain yang berhembus seiring pertemuan dengan Jokowi dan Surya Paloh yang disebut-sebut terkait dengan sikap politik Nasdem, apakah juga akan terkait dengan isu reshuffle kabinet yang juga mengemuka?

Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh selama 1 jam di Istana Kepresidenan memunculkan isu pamit Nasdem.

Diketahui, sebelumnya, Nasdem dan sejumlah partai politik ( parpol ) lainnya bersama-sama mengusung Jokowi sebagai capres di Pilpres 2019 lalu.

Sabtu (20/8/2022) dalam diskusi daring Polemik Trijaya, bertajuk 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan beredar informasi setelah pertemuan Jokowi dan Surya Paloh.

Menurut Ahmad Khoirul Umam, pertemuan tersebut memunculkan kabar Ketum Partai Nasdem pamit kepada Presiden Jokowi.

Pamitnya Nasdem kepada Jokowi dikarenakan perbedaan arah politik. 

Baca juga: Sinyal Koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS Menguat, Diprediksi Usung Anies-AHY di Pilpres 2024

Ahmad Khoirul Umam mengatakan, "Kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu dengan Presiden di Istana dan muncul sejumlah informasi.

Pertemuan tersebut meskipun diklaim oleh teman-teman dari NasDem Itu adalah sebuah pertemuan rutin, tetapi konon kabarnya Itu adalah sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid, yang intinya adalah sebagai sebuah bentuk pamitan secara politik.

Sebagai penegasan dari titik beda, dari arah perjuangan menuju di 2024 mendatang." 

Menurut Ahmad Khoirul Umam, jika pertemuan tersebut adalah langkah pamitan NasDem sebagai partai politik pendukung pemerintah maka koalisi yang terjalin dengan PKS dan Partai Demokrat akan terwujud.

Lebih lanjut ia mengatakan, ketiga partai tersebut akan membentuk kutub baru kekuatan politik.

"Kalau benar informasi itu tidak spekulatif dan kemudian memang terjustifikasi maka besar kemungkinan kutub kekuatan baru yang dimotori oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS," kata Khoirul Umam seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, NasDem Dikabarkan Pamit dari Kabinet, Isu Reshuffle Berhembus.

Khoirul Umam menilai deklarasi koalisi tiga partai tersebut akan dideklarasikan dalam waktu dekat.

"Akan segera dideklarasikan pada waktu terdekat.  Oleh karena itu ini harus terus dimaintain," pungkas Khoirul Umam.

Baca juga: Hubungan Surya Paloh-Megawati Retak? Politisi NasDem: Keduanya tak Ada Masalah Kok

Satu Jam Surya Paloh Temui Jokowi

Kemarin, Ketua Umum NasDem Surya Paloh temui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Paloh datang pukul 16.30 WIB melalui gerbang Sekretariat Negara menggunakan mobil Minivan hitam Mercedes Benz V Class.

Ia kemudian masuk ke dalam komplek istana kepresidenan, Jakarta melalui pintu Bali persis di samping masjid Baiturrahim.

Pintu masuk tersebut biasanya digunakan tamu tamu VVIP yang akan melakukan pertemuan intern dengan Presiden.

Pertemuan berlangsung kurang lebih satu setengah jam.

Paloh yang mengenakan kemeja putih lengkap dibalut jas hitam tersebut keluar dari pintu Bali sekitar pukul 17.59 WIB.

Paloh kemudian keluar dari Istana melalui pintu gerbang utama, Jalan Medan Merdeka Utara.

Di Tengah Isu Reshuffle Kabinet

Sebelumnya diberitakan perombakan alias reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi sangat memungkinkan terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Demokrat - Nasdem Sudah 3 Kali Adakan Pertemuan, AHY: Pak Surya Paloh Mengatakan Buat Apa Buru-buru

Pasalnya, masih ada pos menteri yang kosong, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) yang ditinggalkan almarhum Tjahjo Kumolo.

Faldo Maldini, Staf Khusus Sekretaris Negara, saat dikonfirmasi mengakui jika reshuffle masih memungkinkan dilakukan oleh presiden.

"Semuanya sangat memungkinkan. Apalagi masih ada pos menteri yang kosong hingga hari ini. Ya pasti akan diisi. Pasti ada reshuffle," kata Faldo saat dimintai konfirmasi Tribunnews.com, Jumat (19/8/2022).

Presiden Jokowi, kata Faldo, sudah memiliki hitungan mengenai formasi kabinetnya dalam menghadapi sejumlah tantangan pembangunan, seperti sejumlah krisis akibat ketidakpastian global.

"Presiden tentu sudah punya hitungan. Menghadapi berbagai ketidakpastian global, krisis pangan dan energi menjadi perhatian."

"Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan," tuturnya.

Faldo mengatakan pemerintah terus berupaya memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.

Sebagaimana pidato Presiden pada 16 Agustus lalu, sejumlah capaian diraih di tengah kondisi sulit yang tentunya harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

"Tentu butuh tim yang mampu mempertahankan, bahkan membawa lompatan lebih tinggi," ucapnya.

Baca juga: Adu Gaya di SCBD, Jadi Sinyal Duet Anies Baswedan - Ridwan Kamil di Pilpres 2024? Respon Nasdem

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved