Berita Nasional Terkini
Terbaru! Terjawab Kenapa Brigadir Joshua Dibunuh? Kata Listyo Sigit Prabowo & Kamarudin Simanjuntak
Terjawab sudah kenapa Brigadir Joshua dibunuh? begini kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Kamarudin Simanjuntak.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah kenapa Brigadir Joshua dibunuh? begini kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Kamarudin Simanjuntak.
Pertanyaan kenapa Brigadir Joshua dibunuh masih terus menjadi sorotan, simak penjelasan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Kamarudin Simanjuntak.
Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan empat tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (9/8/2022).
Belakangan, Polri juga mengumumkan bahwa istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati juga sebagai tersangka.
Baca juga: Jadwal Listyo Sigit Ketemu DPR, Kapolri Akan Jelaskan Kasus Brigadir J, Judi Online, Kerajaan Sambo
Terkait motifnya, Timsus Polri masih terus melakukan pendalaman.
"Terkait motifnya, saat ini sedang dilakukan pendalaman terhadap saksi-saksi dan ibu PC. Salah satu diduga ada pada Putri pemicu utama terjadinya kasus ini,"ujar Kapolri.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut motif pelaku tindak pidana atas kasus Brigadir J bersifat sensitif, sehingga hanya boleh didengar orang dewasa.
"Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya, karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa, yang nanti dikonstruksi oleh Polisi, apa sih motifnya, kan sudah banyak di tengah masyarakat," kata Mahfud MD dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Selasa (9/8/2022).
Sementara, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menilai polisi sebenarnya sudah mengetahui motif pembunuhan Brigadir J tersebut.
"Ya kalau (Irjen Ferdy Sambo) sudah jadi tersangka tentu motifnya sudah dimiliki oleh penyidik," kata Kamaruddin Simanjuntak, Selasa (9/8/2022).
Kamaruddin Simanjuntak mengaku dirinya telah mengetahui motif pembunuhan itu.
"Motifnya saya sudah tahu, tetapi itu biar jadi kerjaan penyidik," ujar Kamaruddin.
Ia mengatakan Brigadir J dibunuh karena diduga membocorkan informasi suatu kejahatan (kenakalan) terhadap sang nyonya, Putri Candrawathi.
"Almarhum Yosua ini orang baik. Jadi, dalam tanda petik dia membocorkan informasi tentang dugaan kejahatan. Makanya dia sempat bilang, kalau sampai (informasi itu) naik ke atas dia akan dibunuh," pungkas Kamaruddin seperti dilansir di Tribun-Medan.com dengan judul TERUNGKAP Brigadir J Dibunuh karena Bocorkan Informasi Dugaan Kejahatan Terhadap Putri Candrawathi
Sayangnya, Kamaruddin tidak menjelaskan secara detail soal informasi tentang kejahatan naik ke atas tersebut.
Namun, ia yakin bahwa Brigadir J dibunuh bukan karena dugaan pelecehan seksual terhadap Putri.
Sebagaimana diketahui, Irjen Ferdy Sambo, Brigadir RR, dan KM dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP, serta diancam hukuman mati, penjara seumur hidup, dan selama-lamanya penjara 20 tahun.
Untuk Bharada E dijerat Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP.
Baca juga: TERBONGKAR dari Kekasih Brigadir J, Ancaman Pembunuhan Pertama Kali Datang dari Sopir Ferdy Sambo
Hasil autopsi ulang
Inilah pengumuman hasil otopsi mayat/jenazah Brigadir J dan perkembangan kasus Brigadir J terbaru, motif pembunuhan, foto, dan kronologi.
Pengumuman hasil otopsi mayat/jenazah Brigadir J dan perkembangan kasus Brigadir J terbaru, motif pembunuhan, foto, hingga kronologi masih terus menjadi sorotan.
Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah mengungkapkan hasil autopsi kedua pada jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hasil tersebut diungkapkan Ade di setelah pihaknya menyerahkan hasil autopsi kedua Brigadir J ke Bareskrim Polri pada Senin (22/8/2022).Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik, Ade menegaskan bahwa tidak ada luka lain di tubuh Brigadir J selain luka tembak dari senjata api.
Sehingga Ade dapat memastikan Brigadir J tidak memiliki luka-luka akibat kekerasan.
"Saya bisa yakinkan, hasil pemeriksaan kami pada saat kita lakukan autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka akibat kekerasan senjata api."

"Jadi semua tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga yang diduga ada kekerasan disana, tapi kita bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," kata Ade dalam Breaking News Kompas TV, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Terkuak Masa Lalu Kamarudin Simanjuntak, Anak Istri Pengacara Brigadir J Pernah Dibakar Hidup-hidup
Lebih lanjut Ade menuturkan dalam tubuh Brigadir J terdapat lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar.
Dari lima luka tembak tersebut, ada dua luka tembak yang fatal yakni di bagian dada dan kepala.
"Kita melihat bukan arah tembakan, tapi arah masuknya anak peluru. Arah masuknya anak peluru kita lihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 tembak keluar."
"Kita bisa jelaskan dari hasil pemeriksaan kami, bagaimana arah masuknya anak peluru itu masuk ke dalam tubuh korban, serta bagaimana anak peluru itu secara sesuai keluar dari tubuh korban."
"Ada dua luka yang fatal yakni luka di dada dan kepala. itu sangat fatal," imbuh Ade.
Ferdy Sambo Tembak Brigadir J Lebih Dahulu Sebanyak 2 Kali Lalu Dilanjutkan Bharada E
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, tidak hanya ditembak Bharada E, ternyata Brigadir J ditembak terlebih dahulu oleh Irjen Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo menembak Brigadir J sebanyak dua kali.
Ini terungkap berdasarkan pengakuan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E ke Komnas HAM daat menjalani pemeriksaan.
"Kami periksa Richard (Bharada E) dia mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo) melakukan tembakan, dua tembakan ke Yosua," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik seperti dikutip daru Kompas.com, Senin (22/8/2022).
Taufan menegaskan informasi terkait penembakan itu harus didalami.
"Catat, itu keterangan Bharada E, mesti dievaluasi lagi," ujar dia.
Masih dari keterangan harada E, setelah melakukan penembakan, Ferdy Sambo memerintahkan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuat Maruf, dan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) untuk berkumpul.
Ferdy Sambo memberikan arahan skenario agar seolah-olah terjadi baku tembak di TKP.
"Dia (Ferdy Sambo) kasih arahan bahwa kalian harus lakukan ini, ini dan ini (sesuai skenario), begitu," ucap Taufan seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudulHasil Autopsi Kedua Brigadir J: Ditemukan 5 Luka Tembak, Luka yang Paling Fatal di Dada dan Kepala.

Listyo Sigit Ketemu DPR, Kapolri Akan Jelaskan Kasus Brigadir J, Judi Online, Kerajaan Sambo
Inilah jadwal dan jam Listyo Sigit Prabowo bertemu Komisi III DPR, Kapolri akan jelasan soal kasus Brigadir J, judi online hingga Kerajaan Sambo
Menurut jadwal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menghadiri rapat yang digelar Komisi III DPR RI besok, Rabu (24/8/2022) pukul 10.00 WIB.
Dalam rapat tersebut akan dibahas terkait kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa.
Selain itu, ada kemungkinan rapat akan membahas pula terkait isu yang berhembus di sekeliling kasus Ferdy Sambo tersebut, dari Satgasus, judi online, narkoba, hingga mengenai banyaknya anggota Polri yang terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Seperti ada persoalan tiba-tiba berkaitan dengan Satgasus, judi online, narkoba, dan tiba-tiba ada sekian banyak anggota polisi yang terjerat kasus Sambo. Oleh karenanya diperlukan tindakan tegas dari Kapolri dalam menindak anggota nya," kata Desmond dilansir Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
Kemudian Desmond menyebut, DPR juga akan menanyakan soal isu adanya kerajaan Ferdy Sambo di tubuh Polri.
Pasalnya akhir-akhir ini isu soal 'Kaisar Sambo,' 'Konsorsium 303' dan perjudian yang dibekingi petinggi Polri ini tengah ramai diperbincangkan publik.
Menurut Desmond isu tersebut terkesan memperlihatkan adanya masalah internal di tubuh Polri.
Sehingga pihaknya akan memberi catatan kepada Kapolri untuk bisa membenahi Polri agar lebih baik ke depannya.
"Karena bicara soal aliran diagram yang saling bales kan. Nah itu kalau dilihat dari omongan itu jelas tuh. Ada konflik internal juga gitu. Ini kita juga lihat," imbuh Desmond seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Komisi III DPR Rapat Bersama Kapolri Besok, Bahas Judi Online hingga Kerajaan Ferdy Sambo di Polri
Namun Desmond masih belum bisa memastikan apakah rapat besok terbuka untuk umum atau tertutup. Menurut Desmond, tergantung pembahasannya.
Karena jika membahas perkara yang belum P21 atau dinyatakan lengkap, maka ada hal-hal yang belum boleh dibuka kepada publik.
Sehingga ada kemungkinan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri besok akan digelar secara tertutup.
Benny Usul Nonaktifkan Kapolri, Susno Duadji: Bukan Solusi, Tambah Ruwet dan Kacau
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji merespons soal usul Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman agar jabatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan.
Usul Benny itu terkait pengungkapan kasus pembunuhan yang dilakukan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Susno Duadji menyebut, bahwa penonaktifan Kapolri justru akan membuat kasus ini semakin ruwet dan kacau.
Hal itu disampaikan Susno saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun, Jakarta, Senin (22/8/2022).
"Kalau kapolri dinonaktifkan tambah ruwet, tambah kacau. Pemeriksaan Sambo dan tersangka-tersangka lainnya pada banyak ini belum selesai, kok di nonaktifkan," kata Susno.
Susno pun mengatakan, bahwa penonaktifan Kapolri dalam kasus ini bukan menjadi solusi utama.
Karena, ia menyakini bahwa Kapolri Listyo merupakan sosok yang kesatria. Dimana, tidak akan meninggalkan tugas sebelum selesai.
"Saya yakin Kapolri ini kan kesatria kalau dia berhasil, selesaikan dulu semua ini," ucapnya.
"Dia selesaikan dulu, berkas perkara. Sudah selesai pembersihan ke dalam sudah selesai, nanti mereka yang elit-elit ini kan rundingan, gimana ini kita tanggung jawabnya."
"Ini sudah selesai-selesai apa kita lapor ke pemegang kekuasaan di negeri ini. Saya letakan jabatan, pekerjaan saya sudah selesai. Itu lebih kesatria," beber Susno.
Ia juga menyebut, bahwa usulan yang muncul dari Gedung Parlemen Senayan itu tak perlu diterima secara utuh.
"Tapi karena ini keluar dari gedung di senayan biasa-biasa. Karena itu lembaga politik. Kita kan melihat ada kepentingan politik atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman mengusulkan agar Kapolri dinonaktifkan terkait penanganan kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Sambo.
Hal itu disampaikan Benny dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK di DPR RI, Senin (22/8/2022).
Benny meminta agar penanganan kasus Brigadir J ini diambil alih oleh Kemenko Polhukam yang dipimpin oleh Mahfud MD.
"Mestinya Kapolri diberhentikan sementara diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," katanya.(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.