Berita Nasional Terkini

TERBONGKAR dari Kekasih Brigadir J, Ancaman Pembunuhan Pertama Kali Datang dari Sopir Ferdy Sambo

Terbongkar dari kekasih Brigadir J, ancaman pembunuhan pertama kali datang dari sopir Ferdy Sambo.

Grup WA via Tribunnews.com
Foto Putri Candrawathi saat foto dengan tiga ajudannya, Brigadir J, Bripka RR dan Brigadir R. Terbongkar dari kekasih Brigadir J, ancaman pembunuhan pertama kali datang dari sopir Ferdy Sambo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi perkembangan kasus Brigadir J terbaru.

Terbongkar dari kekasih Brigadir J, ancaman pembunuhan pertama kali ternyata datang dari sopir Ferdy Sambo.

Adalah Kuat Maruf, sopir Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Belakangan diketahui, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat diancam dibunuh karena telah membuat istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sakit.

Choirul mengatakan hal itu berdasarkan keterangan Vera, kekasih Brigadir J.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: TERBARU Kasus Ferdy Sambo, 24 Personel Polri Dimutasi Termasuk Tersangka Bripka RR hingga Bharada E

“Memang betul, tanggal 7 Juli malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P, karena membuat Ibu P sakit,” ungkapnya dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022).

“Kalau naik ke atas akan dibunuh, jadi itu komunikasi tanggal 7 Juli malam.”

Lantas Komnas HAM mengonfirmasi siapa skuad yang dimaksud mengancam akan membunuh Brigadir J.

Choirul belakangan menemukan yang dimaksud skuad adalah Kuat Maruf, sopir Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Skuad yang dimaksud itu Kuat Maruf, ternyata si Kuat bukan skuad penjaga,” ujarnya.

“Jadi di sini enggak ada urusannya dengan nangis-nangis yang diberitakan. Jadi nangis-nangis itu, cerita Vera 2-3 minggu sebelum tanggal 7 Juli 2022.”

Baca juga: BLAK-BLAKAN Susno Duadji Ungkap Keluarganya Diteror, Buntut Terlalu Vokal di Kasus Ferdy Sambo?

Komnas HAM kemudian melakukan pengecekan terhadap rekam jejak digital Vera kepada Brigadir J.

“Dan kami cek di rekam jejak digitalnya Juni sampai Januari, kita cek semua memang ini urusannya lain. Berbeda dengan urusan ancaman pembunuhan, ini urusannya pribadi. Kalau ini memang dengan sangat jelas memang ada ancaman pembunuhan,” ungkap Choirul.

Dia lebih lanjut menuturkan, Komnas HAM lalu menggunakan hasil pengecekan rekam jejak digital ini sebagai basis pemantauan.

“Jadi satu, soal penyiksaan. Dua, ancaman pembunuhan,” ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved