Berita Nasional Terkini

TERUNGKAP Peran Figuran dalam Drama Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Timsus Temukan BB Berlumur Darah?

Simak informasi seputar perkembangan kasus, terungkap peran figuran dalam drama Ferdy Sambo bunuh Brigadir J, timsus temukan BB berlumur darah.

KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Rumah itu diduga menjadi tempat Brigadir J tewas setelah diduga terlibat aksi saling tembak dengan Bharada E. Foto diambil pada Minggu (24/7/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J.

Terungkap peran figuran dalam drama Ferdy Sambo bunuh Brigadir J.

Timsus kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo menemukan barang bukti alias BB berlumur darah.

Ya, ternyata di balik skenario yang diciptakan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J ada sosok figuran.

Para figuran yang sengaja diminta oleh Ferdy Sambo itu melancarkan rencana skenario yang membuat cerita khusus di dalam kasus.

Ada banyak hasil yang disampaikan oleh kepolisian dan diungkap ke tengah publik.

Perilaku Ferdy Sambo terhadap ajudannya sendiri pun semakin jelas terlihat di depan mata.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: TERBONGKAR dari Kekasih Brigadir J, Ancaman Pembunuhan Pertama Kali Datang dari Sopir Ferdy Sambo

Dalam melancarkan skenario yang dibuat, Ferdy Sambo dibantu para sosok figuran.

Seperti dalam film-film, sosok figuran yang diciptakan Ferdy Sambo ini demi menutupi belang ketika membunuh Brigadir Yosua Hutabarat di rumah dinasnya, Jalan Duren Sawit Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Kini akhirnya terungkap siapa saja pemeran figuran yang membantu Ferdy Sambo demi menutupi pembunuhan tersebut.

Cara Irjen Ferdy Sambo membuat skenario pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Yosua dan merancang obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan diungkap Komnas HAM.

Komnas HAM memeriksa Ferdy Sambo selaku otak pembunuhan Brigadir J pada Jumat (12/8/2022) sore di Mabo Brimon, Kelapa Dua, Depok.

Baca juga: Pengakuan Heboh Kamaruddin Simanjuntak Soal Isu Ratusan Miliar di Bunker Ferdy Sambo

Dikatakan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, selain mendalangi pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo juga merancang upaya penyidikan tewasnya Brigadir J.

Ferdy Sambo mengubah TKP hingga menghilangkan barang bukti.

Semua itu tidak dilakukannya sendiri, melainkan bersama sosok-sosok lain.

"Misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Taufan.

Agar skenario pelecehan terhadap Putri Candrawathi berjalan dengan baik, Ferdy Sambo meminta dan menelpon beberapa orang penting.

Ferdy Sambo juga mengkondisikan saksi kunci tewasnya Brigadir J, agar sesuai skenarionya yakni adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J pada istrinya, Putri Candrawathi di rumah dinas.

"Setelah itu pun dia yang menghilangkan barang bukti, menelepon siapa, misalnya petugas-petugas Provos dan lain-lain itu," ungkap Taufan.

Baca juga: Dari Intel dan Kombes Pol Aktif, Kamaruddin Sebut Soal Bunker Isi Uang Ratusan Miliar Ferdy Sambo

Pemeran figuran ini melibatkan berbagai personel dari divisi dan kesatuan di antaranya Propam Polri, Bareskrim, Polda Metro Jaya, Puslabfor, hingga Polres Metro Jakarta Selatan.

Mereka dilibatkan oleh Ferdy Sambo setelah eksekusi Brigadir J di rumah dinas.

Orang-orang yang pertama kali datang ke TKP rumah dinas adalah bawahan Ferdy Sambo di Propam Polri.

Mereka ini yang tahu TKP awal dan termasuk mengevakuasi Brigadir J ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Dalam konteks obstruction of justice, mereka yang terlibat berlaku tidak profesional saat olah TKP, di antaranya menghilangkan barang bukti, merusak, dan sebagainya.

Sampai saat ini saja, total 83 polisi diperiksa di kasus pembunuhan berencana Brigadir J, di mana 35 di antaranya direkomendasikan dikurung di tempat khusus.

Baca juga: 5 Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo, Diduga Hasil Editing, Ini Penjelasan Ahli Forensik Digital

Sebelumnya sudah 18 polisi masuk tempat khusus.

Tapi berkurang menjadi 15 orang, setelah 3 lainnya ditetapkan tersangka dan ditahan, yakni Ferdy Sambo, Bharada E, dan Bripka RR.

Tempo hari Timsus Polri merinci dari 15 orang di tempat khusus, 6 di antaranya diduga melakukan tindak pidana, tak sekadar melanggar kode etik.

"Terdapat 6 orang yang patut diduga melalukan tindak pidana yaitu obstruction of justice atau menghalangi penyidikan," kata Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Keenam anggota tersebut dinas di Div Propam Polri, termasuk Ferdy Sambo, dan telah ditahan di tempat khusus. Mereka bakal segera diusut secara pidana oleh penyidik Timus Polri.

Baca juga: Fakta Ada Bunker Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo? Putri Candrawathi Nangis Kediamannya Digeledah

Sementara Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Asep Edi Suheri menambahkan, dalam perkara menghilangkan, memindahkan, serta mentransmisikan secara elektronik sehingga tidak bekerja sebagaimana mestinya, sudah 16 diperiksa dan tidak menutup kemungkinan berkembang.

Baca juga: BLAK-BLAKAN Susno Duadji Ungkap Keluarganya Diteror, Buntut Terlalu Vokal di Kasus Ferdy Sambo?

Para saksi ini dibagi menjadi 5 klaster.

Pertama, saksi dari warga Kompleks Polri, Duren Tiga, yang sudah diperiksa adalah SN, M dan AZ.

Klaster kedua adalah yang melakukan pergantian DVR CCTV. Empat orang yang diperiksa adalah AF, AKP IW, AKBP AC dan Kompol AL.

Klaster ketiga yang memindahkan transmisi dan merusak, yaitu Kompol BW, Kompol CP dan AKBP AR.

"Klaster keempat yang menyuruh melakukan, baik itu memindahkan, dan perbuatan lainnya yaitu Irjen FS, Brigjen HK dan AKBP AN," ucap Asep.

Sementara klaster terakhir ada 4 orang yang diperiksa, yakni AKP DA, AKP RS, AKBP RRS, dan Bripka DR.

Sementara itu, perkembangan lain yang tak kalah memuaskan adalah kerja timsus menemukan barang bukti

kunci.

Baca juga: Polri Bantah Video Viral Penampakan Tumpukan Uang Dollar, Disebut Milik Ferdy Sambo

Akhirnya ada barang bukti yang membuktikan pertumpahan darah yang terjadi hingga Brigadir J tewas di tempat.

Dikutip Tribun Jatim dari GridHot, tim khusus yang dikepalai oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menggeledah tiga lokasi di Jakarta Selatan bersamaan dengan penetapan Ferdy sebagai tersangka.

Ketiga tempat itu adalah rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy di Kompleks Polri Duren Tiga dan Jalan Saguling III Nomor 29 serta hunian mertua Ferdy di Jalan Bangka XI.

Bukan cuma itu, timsus juga sempat menggeledah kediaman Ferdy di Perumahan Cempaka Residence, Magelang.

Peristiwa di rumah ini disebut sebagai latar belakang terjadinya pembunuhan Brigadir J.

Melansir pemberitaan majalah Tempo, Timsus disebut menemukan baju dan sepatu milik Ferdy Sambo dalam penggeledahan di Jakarta Selatan itu.

Baca juga: TERBARU Kasus Ferdy Sambo, 24 Personel Polri Dimutasi Termasuk Tersangka Bripka RR hingga Bharada E

Sumber Tempo menyebutkan baju itu yang dikenakan Ferdy saat peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas pada 8 Juli 2022.

Kepada penyidik, Richard sempat menyatakan bahwa Ferdy ikut menembak Yosua.

Bahkan, menurut dia, Ferdy lah yang menuntaskan eksekusi tersebut dengan melepaskan dua tembakan ke arah kepala.

Berdasarkan laporan Tempo, sumber yang dirahasiakan identitasnya menyatakan pakaian dan sepatu itu berlumur darah yang diduga milik Yosua.

"Pakaian tersebut tak sempat dibakar oleh Sambo," sebut sumber majalah Tempo yang secara khusus melakukan peliputan mendalam terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Irjen Dedi Prasetyo, membenarkan kabar penyitaan sepatu dan pakaian Ferdy tersebut oleh timsus. Akan tetapi, dia tak menyebut bahwa sepatu dan pakaian itu bersimbah darah. "Bukan milik Brigadir J, tetapi milk FS," sebut Dedi.

Namun, timsus disebut tak menemukan sarung tangan hitam yang dikenakan Ferdy saat menembak Yosua. Sarung tangan itu telah dibuang Ferdy.

"Dia buang di jalan,” sebut Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono kepada wartawan Majalah Tempo.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Siapa Irjen Napoleon Bonaparte Polisi dan Kasusnya, Kabar Hajar Ferdy Sambo Hoaks

Timsus polri sempat menggeledah kediaman Ferdy di Magelang, Jawa Tengah pada Senin kemarin, 15 Agustus 2022.

Penggeledehan tersebut terkait dengan cerita soal latar belakang pembunuhan Yosua.

Sementara itu, berkas kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo dkk telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.

Namun hingga kini Polri belum membuka barang bukti terkait kasus penembakan Brigadir J itu ke publik.

"Bukti kan untuk pembuktian di persidangan. Langkahnya kan pro justitia," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022). (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Inilah Sosok Figuran Kunci Sukses Skenario Ferdy Sambo, Timsus Akhirnya Dapat Barbuk Berlumur Darah, https://jatim.tribunnews.com/2022/08/23/inilah-sosok-figuran-kunci-sukses-skenario-ferdy-sambo-timsus-akhirnya-dapat-barbuk-berlumur-darah?page=all

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved