Berita Nasional
BBM di Malaysia Lebih Bagus dari Pertalite dengan Harga Lebih Murah, Ini Rahasianya
BBM di Malaysia lebih bagus dari Pertalite dengan harga lebih murah, ini rahasianya
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Rencana kenaikan harga BBM jenis Pertalite di Indonesia menuai polemik.
Dilansir dari Kompas.com, harga BBM dengan oktan 90 atau RON 90 ini dinilai perlu disesuaikan karena adanya kenaikan harga minyak dunia sehingga membebani APBN.
Naiknya harga Pertalite yang dijual Pertamina berpotensi membuat angka inflasi meninggi.
Di beberapa daerah, antrean mendapatkan BBM subdidi dikabarkan sampai mengular.
Jika di Indonesia BBM tengah jadi polemik nasional, tak demikian halnya di Malaysia.
Warga negara Negeri Jiran itu selama ini justru menikmati harga BBM yang relatif sangat murah dibandingkan para tetangganya di ASEAN.
Harga BBM di Malaysia diperbaharui setiap sepekan sekali mengikuti peraturan resmi dari Kementerian Keuangan Malaysia.
Harga BBM di sana dibedakan berdasarkan nilai oktan atau RON.
Oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang dihasilkan di ruang bakar saat terjadi pembakaran.
Sedangkan RON merupakan singkatan Research Octane Number, yang artinya angka oktan didapat setelah melalui hasil penelitian laboratorium.
Semakin tinggi RON, maka semakin baik kualitasnya dalam pembakaran di ruang mesin, terutama untuk mobil-mobil keluaran terbaru.
Harga BBM di Malaysia ini juga rutin diumumkan oleh Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), semacam Kemendag di Indonesia.
Harga ini berlaku untuk SPBU di Malaysia, tak terkecuali milik Petronas.
Mengutip laman KPDNHEP, harga bensin terbaru per Agustus 2022 dengan oktan 95 atau RON 95 dijual di Malaysia seharga RM 2,05 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 6.780 per liter (kurs Rp 3.300).
Dengan memiliki RON 95, praktis BBM termurah yang dijual di Malaysia ini memiliki kualitas di atas Pertalite, bahkan masih lebih unggul kualitasnya dibandingkan Pertamax yang dijual Pertamina di Indonesia dengan spesifikasi RON 92.
Sementara Pertalite Pertamina memiliki kandungan lebih rendah lagi, yakni RON 90.
Lalu untuk BBM diesel atau setara Solar di Malaysia dipatok pemerintah seharga RM 2,15 atau sekitar Rp 7.110.
Untuk BBM dengan oktan lebih tinggi lagi, yakni untuk bensin dengan RON 97 di Malaysia saat ini dijual RM 3,83 atau setara dengan Rp 12.671 per liter.
Sama halnya dengan Pertalite di Indonesia, harga bensin RON 95 di Malaysia cukup murah karena disubsidi pemerintah. Perlu diketahui, pemerintah Malaysia hanya memberikan subsidi untuk bensin RON 95.
Sementara untuk RON 97 tidak disubsidi sehingga banderolnya mengikuti harga pasar.
Kualitas RON 97 yang dijual di SPBU Petronas Malaysia ini mendekati produk Pertamax Turbo (RON 98) di SPBU Pertamina yang harga terbarunya saat ini adalah Rp 17.900 per liter.
Namun membandingkan kebijakan subsidi BBM di Indonesia dan Malaysia juga kurang tepat.
Harga BBM di Malaysia yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain tak lepas dari kebijakan subsidi pemerintah.
Seperti halnya Indonesia, pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi pada produk BBM-nya.
Namun bedanya, Indonesia memberikan subsidi pada produk BBM dengan kualitas lebih rendah seperti Solar subsidi dan memberikan kompensasi pada bensin dengan nilai oktan RON 88 alias Premium dan RON 90 Pertalite.
Sedangkan Malaysia, langsung memberikan subsidi pada produk bensin dengan kualitas dan nilai oktan lebih tinggi, yakni RON 95, yang secara kualitas oktannya berada di atas Petamax yang memiliki RON 92.
Dilansir dari Reuters, Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan, sepanjang tahun 2021, Malaysia menghabiskan 11 miliar ringgit untuk subsidi BBM. (*)