IKN Nusantara
Peserta Pelatihan Dijamin Dapat Kerja di Proyek IKN Nusantara, Butuh 260 Ribu Naker
Peserta pelatihan dijamin dapat kerja di proyek IKN Nusantara, butuh 260 ribu naker
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Para Tenaga Kerja Konstruksi atau TKK peserta program pelatihan dan sertifikasi Tahap I yang lolos, bisa langsung bekerja di proyek-proyek infrastruktur sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah memastikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).
"Peserta akan diserap oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan langsung bekerja di proyek-proyek Kementerian PUPR," ujar Zainal Fatah.
Sekadar informasi, program pelatihan dan sertifikasi Tahap I ini digelar untuk mendukung kompetensi TKK sekaligus sebagai upaya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konstruksi.
Zainal Fatah menambahkan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara tentunya membutuhkan TKK dalam jumlah besar, yang terlatih, terampil, dan professional.
Pelatihan penyiapan TKK untuk infrastruktur IKN dilaksanakan dalam 5 tahap sejak Agustus hingga Desember 2022 dengan target calon TKK terlatih dan tersertifikasi sebanyak 9.300 orang.
Baca juga: Separuh dari Kaltim, PUPR Latih Ribuan Tenaga Konstruksi Pembangunan IKN Nusantara
Dalam mendukung pembangunan infrastruktur IKN, Kementerian PUPR secara bertahap telah mengalokasikan anggaran pada 2022-2024 sebesar Rp 43,73 triliun.
Rinciannya, tahun 2022 sebesar Rp 4,07 triliun, tahun 2023 sebesar Rp20,48 triliun, dan tahun 2024 direncanakan sebesar Rp 18,18 triliun.
Estimasi kebutuhan TKK dalam mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara periode 2022-2024 dibutuhkan kurang lebih 260.000 orang, dengan rincian tahun 2022 sebanyak 30.000 orang, tahun 2023 sebanyak 123.000 orang, dan tahun 2024 sebanyak 107.000 orang.
Wakil Otorita IKN Dhony Rahajoe mengatakan hadirnya pelatihan TKK yang dibekali dengan pemanfaatan teknologi diharapkan juga dapat bertransformasi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sehingga sejalan dengan misi pembangunan IKN sebagai smart city (kota pintar), kota modern berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
"Kita akan kembalikan kejayaan IKN dengan hutan, sehingga bagaimana mempersiapkan manusianya, mempersiapkan penduduk lokal bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sebagai pelaku utama dengan mengikuti transformasi teknologi," kata Dhony Rahajoe.
Apalagi, pembangunan IKN bukan hanya membangun fisik seperti infrastruktur gedung dan jalan.
Lebih dari itu, pembangunan IKN mencakup pembangunan lingkungan dan manusianya. “Nantinya 65 persen kawasan di IKN akan menjadi area hijau.
Konsep ini akan menjadi model dalam rangka merawat harmoni dengan alam untuk mengembalikan kejayaan hutan tropis di Indonesia,” tambah Dhony. (*)