Berita Kukar Terkini

TMMD Siapkan Kukar jadi Lumbung Pangan IKN Nusantara, Kekeringan Tinggal Kenangan di Desa Panca Jaya

Kodim 0906/KKR bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah bersepakat mengembangkan kawasan pertanian di Desa Panca Jaya.

TRIBUNKALTIM/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
MENYAMBUNG PIPA - Anggota TNI bersama warga Desa Panca Jaya gotong royong memasang pipa saluran irigasi sepanjang 1.200 meter dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114, Sabtu (20/8/2022). Irigasi tersebut akan mengaliri sebagian areal persawahan. 

“Saya yakin dengan adanya irigasi, kami terus bisa menanam. Saya alami sendiri, saat kemarau danau eks tambang itu tidak kering, padahal sungai lainnya sudah asat,” kata Apendi.

Was-was warga Desa Panca Jaya terhadap kekeringan di sawah produktif seluas 467 hektare dijamin tak terulang. Kodim 0906/KKR bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah bersepakat mengembangkan kawasan pertanian.

Sinergi keduanya dibuktikan dengan membuka jalan usaha tani sepanjang 9 kilometer. Ketersediaan jalan ini berdampak pada 11 kelompok tani dengan 330 anggota. TNI juga membuka lahan tidur seluas 117 hektare, serta membuat turap sepanjang 300 meter.

Kemudian, membangun 19 jembatan dengan berbagai ukuran, dan membangun pompa air di embung eks tambang beserta 1.200 meter saluran irigasi yang mampu mengaliri 215 hektare persawahan dengan kekuatan 200 liter/detik.

Kegiatan ini mengubah wajah pertanian desa. Produktivitas pertanian berpotensi meningkat hingga 582 ton per tahun. Jika sebelumnya petani hanya melaksanakan panen dua kali, kini menjadi tiga kali.

Setiap satu hektare sawah hanya menghasilkan 6 ton dalam setahun, kini bisa 9 ton. Hasil pertanian di Desa Panca Jaya tak lagi pas-pasan dan mampu memenuhi pasokan wilayah sekitar.

Selain itu, kesulitan mengangkut hasil sawah tak terjamah juga enyah berkat TNI membuka badan jalan. Sebelumnya, ketika musim hujan, akses menuju persawahan berlumpur. Tak jarang, petani di Desa Panca Jaya jungkir balik dan terjatuh.

Jerih payah belasan kali mondar-mandir mengangkut hasil panen dengan jumlah karungan juga tak sepadan. Agar tepat waktu sampai di tangan tengkulak, petani di Desa Panca Jaya harus menyewa tenaga tambahan.

Upahnya berkisar Rp 25 ribu untuk sekarung hasil pertanian seberat 100 kilogram. Alhasil, biaya bengkak, petani yang ingin untung jadi buntung.

Belum lagi, mesin-mesin pertanian berukuran besar yang tak bisa menembus jalan kecil setapak. Hal ini menyulitkan.

Meski demikian, petani di Desa Panca Jaya begitu gigih. Hasil buminya sudah dinikmati warga Benua Etam.

“TMMD ini menjadi solusi terbaik untuk petani. Semua terkoneksi, pengerjaan jalan juga akan tembus ke sejumlah wilayah. Arus distribusi hasil pertanian lebih mudah,” jelas laki-laki kelahiran Subang itu.

GOTONG ROYONG - Kerjasama TNI dengan warga Desa Panca Jaya mencangkul sebagian timbunan tanah untuk menutupi jalan berlumpur, dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114, Sabtu (20/8/2022).
GOTONG ROYONG - Kerjasama TNI dengan warga Desa Panca Jaya mencangkul sebagian timbunan tanah untuk menutupi jalan berlumpur, dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114, Sabtu (20/8/2022). (TRIBUNKALTIM/MIFTAH AULIA ANGGRAINI)

Warga Bantu TNI

Pelaksanaan TMMD di Desa Panca Jaya berjalan satu bulan, cuaca tak menentu menjadi sebuah rintangan, namun TNI bersama rakyat masih terus berjuang.

Jika hujan, TNI beserta warga desa berusaha memikul satu per satu kayu ulin sebagai bahan pembuatan jembatan menuju titik lokasi kegiatan TMMD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved