Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Prihatin Pembubaran TC Mandiri Atlet, Pelatih Anggar Kaltim Harapkan Berjalan Seperti Sebelumnya

Pelatih Anggar Kalimantan Timur (Kaltim) Jainuddin akui merasa sedih adanya pembubaran TC Mandiri atlet Benua Etam.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Pelatih Anggar Kalimantan Timur (Kaltim) Jainuddin, saat diwawancarai TribunKaltim.co di Kawasan stadion Segiri Samarinda, Selasa (30/8/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN) 

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Pelatih Anggar Kalimantan Timur (Kaltim) Jainuddin akui merasa sedih adanya pembubaran TC Mandiri atlet Benua Etam.

Diketahui bahwa KONI Kaltim telah membubarkan TC Mandiri lantaran tidak adanya anggaran yang masuk ke induk organisasi daerah (KONI Kaltim) tersebut.

Padahal adanya TC Mandiri itu bertujuan untuk kesinambungan dari para atlet yang Cabornya telah berprestasi pada Pekan Olaharaga Nasional (PON) XX Papua lalu.

TC yang dicanangkan dan diresmikan Gubernur Kaltim Isran Noor itu, penerimanya ada 30 Cabor peraih medali, dari 217 atlet, 79 pelatih dan 12 ofisial teknik.

Baca juga: Sidang Paripurna DPRD Samarinda Sahkan APBD Perubahan 2022

Adapun besaran diberikan mencapai Rp 1,2 miliar setiap bulannya, rincian masing-masing atlet mendapat Rp 3,5 juta/bulan, untuk pelatih dan ofisial teknik Rp 4 juta/bulannya.

Merespon terkait adanya pembubaran tersebut, Jainuddin Pelatih Anggar Kaltim merasa sedih dan bingung terkait pembubaran TC Mandiri untuk atlet itu.

"Merasa sedih aja sih, mau gimana lagi, mau diteruskan lagi juga bingung. Cuma saat sekarang masih latihan seperti biasa aja," ucapnya kepada TribunKaltim.co ditemui di Kawasan GOR Segiri, Selasa (30/8/2022).

Jainuddin melanjutnya, ini juga tentunya bisa mempengaruhi mental dari para atlet yang memang mereka bergantung untuk memenuhi kebutuhan mereka dari menerima dana TC itu.

Baca juga: Away ke Markas Persikabo 1973, Kepercayaan Diri Pemain Borneo FC Samarinda Meningkat

"Ya bisa dibilang mempengaruhi mental, ada banyak atlet yang sudah berkeluarga, yang diharapkan cuman dari situ. Hanya mengandalkan itu," lanjutnya.

Dirinya sebagai pelatih dan atlet juga baru mendapatkan informasi terkait dibubarkannya TC Mandiri itu, selain bisa mempengaruhi mental juga bisa menurunya motivasi.

"Kita baru dengar kabar TC Mandiri dibubarkan. Tentunya motivasi anak-anak juga semakin menurun," sebutnya.

Dirinya yang melatih Anggar Kaltim dari 2016 dan juga sebagai atlet dari Benua Etam ini mengakui bahwa tahun ini yang paling parah dengan adanya pembubaran TC Mandiri.

Baca juga: Cek Harga Komoditas Pangan di Pasar Merdeka Samarinda, Zulkifli Hasan Sebut Harga Ayam Terlalu Murah

"Paling parah sih, apalagi sampai hilangnya TC Mandiri. Waktu saya atlet dulu, di tahun 2013 TC Mandiri susah jalan hingga sekarang, tapi baru sekarang ini kejadian ini," ucapnya.

Dirinya pung mengharapkan kalau bisa TC Mandiri tetap berjalan seperti sebelumnya, dan sehingga juga honor dari TC Mandirinya juga tetap berjalan semula.

"Harapannya kalau bisa tetap berjalan seperti sebelum seperti sekarang, seperti honor TC Mandiri tetap jalan dan harapannya bonusnya dikeluarin," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved