Berita Kubar Terkini

Kutai Barat Masuk Zona Kuning Kasus PMK, FX Yapan Minta Satgas PMK Gerak Cepat Optimalkan Pengawasan

Penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak masyarakat di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) kini semakin  dikhawatirkan

Penulis: Zainul | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Para peternak hewan di Kutai Barat patut waspada karena kutai Barat sudah menyandang status zona kuning penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dapat menyerang hewan ternak di masyarakat. (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak masyarakat di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) kini semakin  dikhawatirkan.  

Bahkan beberapa daerah di Kaltim sudah menyandang status zona kuning penyebaran kasus PMK tersebut. Salah satunya adalah Kabupaten Kutai Barat (Kubar). 

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui Dinas Pertanian telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas)  PMK yang melibatkan beberapa dinas terkait. 

Satgas PMK tersebut nantinya akan bergerak melakukan pencegahan dan pengawasan hewan ternak masyarakat di Kubar guna mencegah penularan kasus PMK tersebut.  

Baca juga: Sah, 210 Pendekar Muda di Kubar Jadi Warga PSHT

Bupati Kutai Barat, FX Yapan meminta tim Satgas PMK yang telah dibentuk beberapa waktu lalu agar bergeak cepat dan mengoptimalkan pengawasan di lapangan. 

" Saya minta tim Satgas ini bergerak cepat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah berikan. Optimalkan pengawasan lapangan khususnya di wilayah yang memiliki frekuensi peternakan yang paling banyak," ucapnya, Kamis (1/9/2022).

Wilayah yang memiliki tingkat peternakan yang cukup tinggi di Kutai Barat saat ini paling banyak tersebar di wilayah perbatasan seperti di Kecamatan Bongan dan Kecamatan Bentian Besar, Kecamatan Tering dan Kecamatan Linggang Bigung.

Baca juga: Industri Kerajinan di Kubar Makin Berkembang, Regenerasi Perajin Harus Tetap Terjaga

Bupati juga meminta para anggota Satgas PMK agar dapat bekerja lmaksima lebih  dan membangun koordinasi yang baik.

" Saya juga minta Satgas PMK ini harus membangun komunikasi dan koordinasi yang intens terkait penanganan dan pengendalian wabah yang menyerang hewan ternak. Suksesnya pelaksanaan tupoksi tim ini tentu saja harus melibatkan lintas perangkat daerah," ujarnya. 

Baca juga: Kubar Punya Produk Olahan Pangan Perikanan, Diproduksi Kelompok Wanita Nelayan Kenohan Baru

Selain itu, program pelaksanaan vaksin yang diperuntukkan bagi 7.181 ekor sapi dan 913 ekor kerbau, agar dapat dilaksanakan dengan pengawasan yang baik dan memang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Harapannya dapat menjaga wilayah Kutai Barat agar tidak naik status menjadi zona merah dalam wabah ini," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved