Berita Internasional Terkini
Imbas dari Sanksi Barat atas Pembatasan Harga Minyak Rusia Membuat Perebutan Pasokan Energi Memanas
Imbas dari sanksi Barat atas pembatasan harga minyak Rusia bikin perebutan pasokan energi memanas.
TRIBUNKALTIM.CO - Semenjak Rusia berani melakukan invasi di Ukraina pada 24 Februari 2022, negara Barat dan Amerika Serikat memberikan sanksi tegas pada Rusia.
Sanksi tegas yang diberikan oleh Barat dan Amerika Serikat yaitu pembatasan harga minyak Rusia.
Dan imbas dari pembatasan harga minyak Rusia itu pun membuat perebutan pasokan energi memanas.
Baca juga: Rusia dan Iran Makin Erat dan Tingkatkan Kerja Sama Lawan Ukraina, AS Khawatir atas Ancaman Baru
Sebagaimana dilansir dari voanews, pertarungan energi antara Rusia dan Barat atas perang di Ukraina meletus pada Jumat (2/9/2022) dengan Moskow menunda pembukaan kembali pipa gas utamanya ke Jerman dan negara-negara G-7 mengumumkan pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia.
Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan tidak dapat melanjutkan pasokan gas alam ke Jerman.
Hanya beberapa jam sebelum ditetapkan untuk memulai kembali pengiriman melalui pipa Nord Stream 1.
Baca juga: Perang dengan Rusia Belum Berakhir, Kini Ukraina di Ambang Perpecahan, Konflik dengan Militer
Rusia menyalahkan kesalahan teknis dalam pipa untuk langkah tersebut, yang kemungkinan akan memperburuk krisis energi Eropa.
Juru bicara Komisi Eropa, Eric Mamer mengatakan Jumat (2/9/2022) di Twitter bahwa Gazprom bertindak di bawah dalih keliru untuk menutup pipa.
Pembuat turbin Siemens Energy mengatakan Jumat bahwa tidak ada alasan teknis untuk menghentikan pengiriman gas alam.
Moskow menyalahkan sanksi Barat yang berlaku setelah Rusia menginvasi Ukraina karena menghalangi pemeliharaan pipa gas.
Eropa menuduh Rusia menggunakan pengaruhnya atas pasokan gas untuk membalas sanksi Eropa.
Juga pada hari Jumat, para menteri keuangan dari negara-negara demokrasi kaya Kelompok Tujuh mengatakan mereka akan bekerja dengan cepat untuk menerapkan batasan harga pada ekspor minyak Rusia.
Para menteri G-7 dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat mengatakan jumlah batas harga akan ditentukan kemudian berdasarkan berbagai masukan teknis.
Perebutan kendali pasokan energi terjadi ketika pasukan Rusia dan Ukraina terlibat dalam pertempuran di dekat pembangkit nuklir Zaporizhzhia, tempat inspektur PBB berusaha mencegah potensi bencana.
Militer Ukraina mengatakan Jumat bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap pangkalan Rusia di kota selatan Enerhodar, dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.