Berita Internasional Terkini
Di Tengah Perang yang Masih Terjadi di Ukraina, PBB Justru Ucapkan Terima Kasih kepada Rusia
PBB ucapkan terima kasih kepada Rusia karena telah menjaga keamanan tim atom selama pemeriksaan PLTN Zaporozhye di Ukraina.
TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah perang yang masih bergejolak antara Ukraina dengan Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa / PBB justru mengucapkan terima kasih kepada Vladimir Putin.
Pernyataan tersebut diungkapkan PBB ketika Rusia mendapatkan banyak kecaman akibat memulai perang dengan Ukraina.
Ucapan terima kasih itu diungkapkan PBB karena menganggap Rusia telah melindungi tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang datang untuk memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye di tengah terjadinya perang di Ukraina.
Ya, dalam lawatan IAEA, Rusia benar-benar menjaga keamanan seluruh staf yang datang untuk memeriksa PLTN Zaporozhye.
Pernyataan ini disampaikan Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Kamis (2/9/2022), setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka 'bingung' pada kurangnya reaksi PBB terhadap upaya Ukraina untuk merebut fasilitas itu secara paksa.

"Kami senang bahwa Federasi Rusia melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan inspektur kami. Seperti halnya misi PBB lainnya, adalah tanggung jawab mereka yang mengendalikan area tertentu untuk menjaga keamanan staf PBB," kata Dujarric dalam sebuah pengarahan di New York, Amerika Serikat (AS).
Ia juga berterima kasih kepada orang-orang yang mengawal, untuk 'pekerjaan luar biasa' mereka demi memastikan tim IAEA masuk dan keluar dari PLTN Zaporozhye secara aman.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (1/9/2022), misi yang dipimpin oleh Direktur IAEA Rafael Grossi itu sebelumnya ditunda setelah tiba di sebuah pos pemeriksaan Ukraina pada Kamis pagi.
Baca juga: Nafsu Ukraina Rebut Lagi Wilayah dari Rusia, Korbankan 1.200 Prajurit, Mirip PD II
Baca juga: Rusia dan Iran Makin Erat dan Tingkatkan Kerja Sama Lawan Ukraina, AS Khawatir atas Ancaman Baru
Pesawat itu akhirnya mencapai Energodar yang dikuasai Rusia dan mengunjungi fasilitas tersebut selama beberapa jam, sebelum kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina.
Namun tepat sebelum kunjungan mereka, artileri Ukraina menargetkan Kota Energodar dan PLTN Zaporozhye itu sendiri.
"Sekelompok komando menyeberangi Waduk Kakhovka menggunakan perahu dan berusaha menyerbu fasilitas itu," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut Rusia, Energodar dan PLTN Zaporozhye telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal Maret lalu.
Kemudian pada Agustus, situs nuklir ini menjadi sasaran serangan artileri dan pesawat tak berawak reguler, yang saling menyalahkan antara Rusia dan Ukraina.
Pejabat Ukraina juga mengklaim bahwa militer Rusia menggunakan pabrik itu sebagai pangkalan militer, menempatkan senjata berat di sana.
Baca juga: Perang dengan Rusia Belum Berakhir, Kini Ukraina di Ambang Perpecahan, Konflik dengan Militer
Di sisi lain, Rusia membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa mereka hanya memiliki penjaga bersenjata ringan untuk mempertahankan fasilitas tersebut.